BANDARLAMPUNG – Mencuatnya dugaan praktek pungli dan jual beli nilai di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL), belum mendapat tanggapan mendalam dari Rektor  Prof. H. Wan Jamaluddin Z M.Ag., P.HD.

“Silakan dengan humas saja,” ujar Peraih penghargaan Santri Inspiratif Bidang Pendidikan dalam ajang Santri of The Year 2024 ini saat dikonfirmasi wartawan BE1Lampung.com Senin, 5 Mei 2025.

Sebelumnya Senator/Anggota DPD-RI, Drs. H. Ahmad Bastian SY yang juga Ketua Umum (Ketum) Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UIN Raden Intan Lampung sudah angkat suara terkait permasalahan ini.  Dia berharap istitusi berwenang dalam hal ini pihak Kementerian Agama (Kemenag) RI dapat menindaklanjuti permasalahan tersebut. Caranya dengan melakukan investigasi dan audit menyeluruh.

“Sebab ini merupakan masalah serius yang sangat memalukan, menciderai norma agama dan nilai-nilai pendidikan yang harusnya kita jaga dan junjung tinggi. Sebagai alumni, saya sangat menyesalkan. Sebab ini menghancurkan citra Perguruan Tinggi (PT). Apalagi yang berbasis nilai-nilai ke-Islaman,” tutur Ahmad Bastian AY, Senin, 5 Mei 2025.

Karenanya, Ahmad Bastian mendesak pihak Kemenag RI dapat segera dan serius mengusut persoalan ini. Sebagai langkah awal, dengan memeriksa nama-nama oknum dosen dan pejabat UIN Raden Intan Lampung yang menerima transferan dari para mahasiswa.

“Hasil investigasi ini nantinya saya harap dipublis ke masyarakat. Jika memang ada indikasi tindak pidana, teruskan dan rekomendasikan kepada APH (aparat penegak hukum,red) seperti Kepolisian, Kejaksaan dan KPK agar ditindaklanjuti dan dapat diambil langkah hukum  pertanggungjawaban terhadap siapapun pihak yang terlibat sebagai efek jera,” pungkas Ahmad Bastian kembali.

Sebelumnya seperti dilansir media inilampung.com, berbagai praktik pungli yang menjadikan mahasiswa sebagai objek, diduga marak terjadi di lingkungan Kampus UIN Raden Intan Lampung. Bahkan, beberapa petinggi UIN RIL, diketahui menerima transferan dari mahasiswa. Mirisnya praktik pungli dengan kompensasi nilai sidang skripsi ini, sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu. Dimana, petinggi UIN tanpa malu-malu memberikan nomor rekeningnya tempat menampung uang transferan dari para mahasiswa.

Yang membuat tercengang, dari dokumen yang diterima wartawan media be1lampung.com., praktik pungli bermodus memberi nilai itu, jumlah angkanya sangat memalukan. Berkisar antara Rp100.000 sampai Rp200.000. Adapun tenaga dosen yang menerima transfer dari mahasiswa ini diantaranya adalah Wa dan SD, melalui rekening BRI atas-nama masing-masing. (red/net)