BANDAR LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) sebagai institusi pendidikan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. Ketiga pilar ini saling terkait dan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menghasilkan manusia yang unggul serta bermanfaat bagi masyarakat.
Penyakit tanaman merupakan salah satu faktor utama penyebab kerugian dalam sektor pertanian, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Di Desa Tulusrejo, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur, petani pembibitan di bawah naungan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sido Lestari menghadapi kesulitan dalam mendeteksi dini penyakit tanaman, khususnya bercak daun pada bibit. Keterbatasan akses terhadap tenaga ahli dan minimnya pengetahuan visual mengenai gejala penyakit menyebabkan keterlambatan penanganan dan menurunnya produktivitas.
Melihat permasalahan tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat Unila yang terdiri dari Arif Surtono, S.Si. M.Si. M.Eng. (FMIPA), Humairoh Ratu Ayu, S.Pd., M.Si. (FMIPA), Dr. Junaidi, S.Si., M.Sc.(FMIPA), Fitri Yelli, S.P., M.Si., Ph.D. (FP), Surya Prihanto, S.Si., M.Eng. (FMIPA), dan Viona Sufai Faisal (mahasiswa FMIPA) tergerak melakukan penelitian agar dapat menjadi jembatan untuk menemukan solusi inovatif dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
Di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung, sejak tahun 2020 penelitian dosen dan mahasiswa dalam bidang pertanian telah merambah penggunaan AI untuk mendeteksi penyakit daun singkong, menentukan tingkat kematangan buah nanas dengan metode kecerdasan tresholding dan menentukan tingkat kematangan buah nanas dengan metode kecerdasan artifisial CNN (Convolutional Neural Network). Hasil riset menunjukkan prospek yang sangat bagus aplikasi AI dalam menangani permasalahan pertanian tersebut.
Namun, sebagian besar solusi masih bersifat umum, belum disesuaikan untuk kebutuhan petani pembibitan lokal seperti di Gapoktan Sido Lestari. Penggunaan aplikasi AI berbasis Android sangat relevan di Desa Tulusrejo untuk mendeteksi penyakit tanaman. Dengan membaca gambar bercak daun secara langsung, teknologi ini memungkinkan diagnosa real-time, meningkatkan kecepatan dan ketepatan penanganan.
Berdasarkan situasi tersebut, diketahui bahwa meskipun teknologi AI telah terbukti efektif secara ilmiah, belum banyak diintegrasikan ke dalam praktik pertanian khususnya pembibitan tanaman. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini akan mengadopsi teknologi AI pada bibit tanaman, menitikberatkan pada pemberdayaan pengetahuan dan pendampingan untuk petani agar mampu mengidentifikasi penyakit ke smartphone mereka sendiri.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unila, Arif Surtono, Jumat (21/11/2025) menerangkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk mendiseminasikan teknologi kecerdasan artifisial (AI) berbasis on-device melalui aplikasi “Si Daun Unila” yang merupakan hasil pengembangan dari dosen Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) berkolaborasi dengan Jurusan Agrotenologi Fakultas Pertanian (FP) Unila. Aplikasi ini memungkinkan petani mendeteksi penyakit tanaman secara mandiri hanya dengan memotret daun menggunakan smartphone dan menerima hasil analisis berupa nama penyakit, penyebab, serta rekomendasi penanganan.
Ia menjelaskan, metode pelaksanaan kegiatan meliputi tiga tahap, yakni persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap pelaksanaan mencakup penyuluhan, demonstrasi penggunaan aplikasi, serta praktik langsung oleh petani. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan petani terhadap teknologi AI dan penyakit tanaman.
“Kami melaksanakan kegiatan di kediaman Ketua Gapoktan Sido Lestari, Tri Wahono. Sebanyak 18 orang petani wakil dari empat kelompok tani menghadiri acara ini. Tingkat partisipasi yang tinggi ini menunjukkan kesadaran petani akan pentingnya teknologi dalam pertanian modern. Penyampaian materi mengenai deteksi penyakit tanaman berbasis kecerdasan artifisial semakin relevan karena bahwa adopsi teknologi tersebut dapat meningkatkan akurasi identifikasi penyakit tanaman secara signifikan,” ujarnya.
Arif mengungkapkan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai diseminasi metode deteksi penyakit tanaman berbasis kecerdasan artifisial bagi petani Gapoktan Sido Lestari telah berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif. Petani menunjukkan antusiasme tinggi terhadap teknologi digital dan mampu mengoperasikan aplikasi “Si Daun Unila” untuk menganalisis penyakit tanaman secara mandiri. Hasil evaluasi melalui pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pemahaman petani sebesar 13,48%, menandakan bahwa penyuluhan dan praktik langsung efektif dalam meningkatkan literasi teknologi pertanian. Implementasi AI terbukti membantu petani dalam mengidentifikasi penyakit tanaman secara cepat, dan akurat, sehingga menjadi solusi tepat bagi daerah dengan keterbatasan akses tenaga ahli. Secara keseluruhan, kegiatan ini berhasil meningkatkan kapasitas petani dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung produktivitas pembibitan tanaman dan membuka peluang pengembangan lebih lanjut dalam penerapan AI untuk sektor pertanian lokal.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa teknologi AI dapat menjadi solusi praktis dan efektif dalam mendukung deteksi dini penyakit tanaman di tingkat petani, khususnya di daerah dengan keterbatasan akses terhadap teknologi dan informasi. Penggunaan teknologi AI juga terbukti mampu mempercepat proses identifikasi visual penyakit tanaman, sejalan dengan penelitian menggunakan pendekatan computer vision untuk tanaman hortikultura,” tegasnya.
Tri Wahono mengungkapkan, “Kami merasa bahagia karena dalam melaksanakan budidaya khususnya tanaman bibit holtikultura, kami mendapatkan pelatihan sehingga mendapatkan pengetahuan untuk mendeteksi secara dini penyakit pada tanaman bibit holtikultura.”
Kami berharap ada lagi pertemuan lebih lanjut atau pengabdian seperti ini agar bisa menambah pengetahuan mengenai penyakit tanaman, ujarnya.
Arif mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unila atas dukungan pendanaan dan fasilitasi kegiatan ini dalam Hibah BLU Tahun 2025 Skema Pengabdian Unggulan.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Gapoktan Sido Lestari Kec. Pekalongan Kab. Lampung Timur yang telah memberikan dukungan, partisipasi aktif, dan kerja sama yang baik selama proses pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berlangsung.
(Iman Prihartono)


















