Per- 20 Oktober 2024 mendatang, kepemimpinan pemerintahan berubah. Prabowo Subianto akan resmi menjabat Presiden RI periode 2024-2029. Dia bakal menggantikan Presiden Joko Widodo yang sudah menjadi Presiden selama dua periode. Pertama periode 2014-2019 dan periode keduanya tahun 2019-2024.

Banyak prediksi adanya suksesi pemerintahan bakal berpengaruh pada pelaksanaan Pilkada serentak 27 November 2024. Para calon yang terafliliasi dengan Prabowo Subianto atau didukung Partai Gerindra akan melenggang memenangkan pilkada di daerah masing-masing. Ada istilah “Prabowo Effect”.

Prediksi itu, ada benarnya. Sebab sebagai Presiden, siapapun calon di pilkada yang memiliki kedekatan dengan Prabowo, tentu akan mendapat “nilai tambah” dan pengaruh positif di mata masyarakat.

Sama seperti waktu ada istilah “Jokowi Effect”. Para calon yang mempunyai kedekatan, menjadi pertimbangan masyarakat untuk dipilih lantaran memiliki hubungan dengan Jokowi di pilkada. Contohnya putranya di Solo dan menantunya di Medan. Keduanya terpilih sebagai Walikota. 

Namun demikian, khusus di Lampung, bisa saja prediksi tersebut tak berlaku. Lampung jelas berbeda. Disini ada ‘mitos” di kalangan pemain politik dan masyarakatnya.

Bahwa siapa pun calon kepala daerah yang mendapat restu dari Ibu Purwanti Lee atau dikenal Nyonya Lee, dia-lah yang akan jadi pemenang. Entah mengapa sosok Ibu Lee, mirip-mirip karakter paling terkenal dari mitologi Yunani. Raja Midas. Raja yang menurut legenda bisa mengubah apa pun yang disentuhnya menjadi emas.

Ini melihat faktanya sebelumnya. Tangan dingin Ibu Lee yang merupakan salahsatu petinggi pabrik gula PT. Sugar Group Companies (SGC) sangat piawai. Dia sukses membawa sosok Ridho Ficardo, menang di Pilgub Lampung 2014 lalu hingga dilantik menjadi Gubernur Lampung periode 2014-2019. Padahal lawannya saat itu sangat berat dan merupakan politisi kawakan. Ada nama Berlian Tihang-Mukhlis Basri. Lalu Herman HN-Zainudin Hasan. Serta M. Alzier Dianis Thabranie-Lukman Hakim. Tapi semuanya “keok” dan harus mengakui kekalahan.

Beberapa tahun kemudian, sang “Ibu”, kembali sukses membawa sosok Arinal Djunaidi menang Pilgub, sehingga dilantik menjadi Gubernur Lampung periode 2019-2024. Padahal lawan Arinal Djunaidi saat itu adalah Gubernur incumbent Ridho Ficardo- Bachtiar Basri. Lalu Herman HN-Sutono. Serta Mustafa-Ahmad Jajuli. Namun semuanya bernasib apes. Kalah.

Lantas kemana arah dukungan Purwanti Lee kini ? Kita tunggu saja. Bisa saja dia memutuskan tidak ikut “cawe-cawe” alias netral Pilkada serentak di Lampung.

Namun andai beliau memutuskan “turun gunung” pilkada serentak di Lampung, masih banyak yang yakin dan percaya jika “Sang Ibu” akan berhasil mencetak Hattrick. Yakni siapapun sosok yang disupportnya-lah yang akan unggul di Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.

Jadi masih percaya dengan “Prabowo Effect” ?. Wassalam. (bukhori muzzammil).