PESAWARAN – Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Kabupaten Pesawaran hanya sanggup menampung 4.200 siswa. Sementara jumlah seluruh murid yang lulus SD mencapai 8.000 siswa.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesawaran Yahtar Malyan, Kamis (4/7/19)

“Ada 8.000 siswa dari SD yang melanjutkan pendidikannya ke SMP. Tetapi daya tampung SMP Negeri di Kabupaten Pesawaran hanya 4.200 orang, sehingga sisanya (3.800) ini harus mencari sekolah swasta di dalam daerah,” ungkapnya.

Kata dia, siswa tidak bisa mendaftar sekolah negeri di daerah lain karena terbentur sistem zonasi.

“Jatah dari luar daerah kan hanya 5 persen, kemudian prestasi juga 5 persen sementara sekolah swasta di daerah belum siap juga untuk menampung,� lanjutnya

Yahtar mengatakan, sistem zonasi ini sebetulnya baik, agar tidak ada lagi label sekolah favorit dan unggulan. �Namanya barang baru memang akan banyak persoalan,� ujarnya.

Lanjutnya, syarat maksimal siswa itu kan 30 orang per lokal. Lebih dari itu maka tidak akan dihitung dana BOSnya.

Untuk itu pihaknya menyarankan agar persoalan zonasi bisa ditekan dan Kemendikbud harus merivisi kuota jalur prestasi dan daerah menjadi masing-masing 10 persen.

�Setidaknya kuota jalur prestasi diperbesar lah, jangan 5 persen, kemudian zonasi domisili dikurangi jadi 70 persen,� pungkasnya (Don)