BANDARLAMPUNG – Pihak PDAM Way Rilau Bandarlampung merespon keluhan warga Kecamatan Sukarame, khususnya yang tinggal di Kelurahan Waydadi dan Kelurahan Korpri Jaya. Ini terkait ketidak-nyamanan akibat adanya proyek galian sambungan baru PDAM yang hingga saat ini masih berlangsung dan belum selesai.

“Terimakasih kami ucapkan kepada masyarakat atas kepedulian dalam mengawasi pembangunan khususnya pembangunan jaringan pipa Air Bersih. Untuk diketahui juga bahwa pembangunan ini merupakan upaya prioritas dari pemerintah (Walikota dan DPRD) dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Sebagaimana diketahui daerah Kelurahan Waydadi dan sekitarnya memiliki kwalitas air yang kurang memenuhi persyaratan,” ujar Direktur Teknis PDAM Way Rilau, Dirnansyah, S.T. M. PSDA., didampingi Kabag Humas, A. Gunawan. S.E., Rabu, 27 Agustus 2025.

“Untuk kritik dan saran, kami dapat menerima dan menindaklanjuti, dan secara teknis masih ada pekerjaan lanjutan, misalnya tes aliran air (Flushing), dan memungkinkan akan dilakukan lagi penggalian pada tempat-tempat sambungan pipa untuk memastikan tidak ada kebocoran pada sambungan pipa,” tuturnya lagi.

Seperti diketahui Warga Kecamatan Sukarame, Bandarlampung khususnya yang ada di Kelurahan Waydadi dan Korpri Jaya, mengeluhkan adanya proyek galian sambungan baru PDAM. Pasalnya, proyek itu sudah sebulan lebih tak kunjung rampung dan terkesan diabaikan.

Akibatnya, kondisi jalan pun menjadi rusak dan becek. Bahkan akibat tumpukan tanah sisa, dinilai sangat mengganggu keindahan tata kota, serta rawan menimbulkan potensi kecelakaan lalu lintas.

“Kami berharap pihak PDAM dapat bertanggung jawab dan segera merampungkan proyek. Serta segera memperbaiki jalan yang rusak dan membersihkan sisa pekerjaan agar aktivitas lalu lintas bisa berjalan normal sebagaimana biasanya,” ujar Sultan, warga Jl. Sentot Alibasa, Kelurahan Waydadi, Sukarame, Selasa, 26 Agustus 2025.

Hal senada juga dikatakan Nadi. Warga yang tinggal di Jl. Nusa Jaya, Kelurahan Waydadi ini pun mengeluhkan hal yang sama.

“Hingga kini proyek galian pipa PDAM tak kunjung rampung dan dibersihkan. Lubang-lubang masih tampak di permukaan jalan yang tidak rata sehingga membuat kondisi jalan menjadi mengecil hingga terjadi kemacetan dan rawan terjadi kecelakaan lalu lintas,” terangnya.

Begitu juga yang terjadi di Kelurahan Korpri Jaya juga mendapat keluhan warga setempat.

“Tumpukan sisa tanah dari galian menumpuk di sekitar lokasi sangat mengganggu pemandangan dan bahkan menghambat aktivitas warga. Jalan juga becek dan licin serta sangat mengganggu aktifitas warga hingga meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi pengguna sepeda motor atau mobil,” ujar Firman, warga Jl. Matahari, Kelurahan Korpri Jaya.

Karenanya, Firman  pun meminta pihak PDAM bertanggungjawab dan fokus segera menyelesaikan proyek galian ini. Jangan malah terkesan di telantarkan.

“Selain itu kami harap Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana dan segenap anggota DPRD Kota Bandarlampung dapat peduli dan merespon keluhan warga ini. Biar keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkasnya.(red)