BANDAR LAMPUNG- Lampung mengirim 11 Pegulat untuk mengikuti Kejuaraan Open Turnamen Bulat Piala Walikota Padang Sumatera Barat yang akan belangsung pada 29-31 Agustus 2025 di GOR FIK UNP Padang, Sumatera Barat.
Ketua umum Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Lampung, Maktub Djaiz bertindak sebagai manajer akan mengantar langsung para pegulatnya didampingi dua pelatih Gulat Lampung, Dedi Irawan Gultom dan Benizar.
Pelepasan dilakukan Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan Prestasi dan Sport Science, Riagus Ria di kantor KONI pada Senin 25 Agustus 2025.
Menurutnya, Kejurnas ini sangat tepat waktunya untuk pemanasan menjelang Pekan Olahraga Beladiri yang akan dilaksanakan pada Oktober 2025 di Kudus.
“Yang jelas sebagai pemanasan sekaligus melihat peluang, karena lawan-lawannya pasti hadir di Kejurnas tersebut. Semua pasti saling intip kekuatan daerah lain, bahkan panitia mengundang pegulat dari beberapa negara Asia Tenggara,” kata Maktub.
Dia mengatakan bahwa saat ini saatnya untuk mencoba kemampuan anak-anak Lampung, langsung dengan lawan-lawan yang sesungguhnya. Meskipun pasti ada beberapa daerah akan menyimpan pegulat andalannya.
Namun, kata Maktub, biasanya di Kejurnas ini selain dari Indonesia, ada beberapa negara Asia Tenggara, maka akan terlihat kekuatan atau kelemahan kita sendiri. Mengingat dipastikan hadirnya banyak daerah yang ingin ujicoba di sana.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum II, Riagus Ria menyampaikan bahwa para pegulat hendaknya menjaga kesehatan badannya. “Fisiknya harus dijaga, dan setelah itu mental kalian harus siap juga,” katanya saat melepas pegulat Lampung Senin pagi.
Riagus berpesan bahwa Kejuaraan Nasional merupakan iven nasional yang harus dianggap sangat penting terutama yang sedang bersiap untuk mengikuti PON Beladiri.
“PON Beladiri juga merupakan sasaran utama. Maka dari itu, para pegulat harus serius menghadapi Kejurnas ini, jangan hanya pasrah pada situasi. Bahkan kalah sebelum bertanding ketika berhadapan dengan lawan yang sudah memiliki prestasi atau reputasi tinggi,” katanya.
Semua bisa terjadi, bahkan pegulat non unggulan bisa saja mengalahkan pegulat unggulan. Artinya, kesiapan dan tekad untuk menampilkan yang terbaik itu ada dari dalam diri masing-masing pegulat Lampung.
“Intinya, prinsip jika orang lain bisa juara, kenara saya tidak. Itu harus ditanamkan agar termotivasi bahwa kalian juga punya peluang menang dan juara. Jangan minder meski bertemu dengan para pegulat dari Asia Tenggara lainnya,” tambahnya.
Ketujuh atlet yang dikirim ke Kejurnas itu adalah:
Bagian Putri: Chelsea Kelas 48 Kg, Janet Kelas 53 Kg, Bunga Aulia Kelas 55 Kg dan Anneke Rofiqoh Kelas 68 Kg.
Bagian Putra: Wilner Kelas 55 Kg Gaya Bebas, Dimas Fernando Kelas 65 Kg Gaya Bebas, Billy Kelas 67 Kg Greeco Roman, Abimanyu Kelas 77 Kg Greeco Roman, Bramantyo Kelas 82 Kg Greeco Roman, Teguh Wibowo Kelas 86 kg Gaya Bebas dan Fatih Kelas 92 Kg Gaya Bebas. (hms)