KUDUS – Hari pertama cabang olahraga (cabor) pencak silat PON Beladiri I Kudus 2025 berlangsung ketat.
Untuk pesilat Lampung, dari 7 kelas yang bertanding hari ini, 4 diantaranya berhasil maju ke babak berikutnya.
Pesilat muda Khanz Makhfy Sudaryanto yang turun di kelas B Putra kalah dari pesilat Sulawesi Tengah James Jamain.
Kemudian Riski Enjel Pinata di kelas A Putri berhasil mengalahkan pesilat Kalimantan Barat Aprilianti Putri dengan skor meyakinkan 39-9.
Usai jeda Sholat Jumat, pesilat Lampung Alam Ratu di kelas A Putra kalah dari pesilat Sumbar Muhammad Parid.
Alam yang terlambat panas kalah dengan poin akhir 12-20.
Berikutnya M.RizkiTama di kelas F Putra mengalahkan Daffa Ubadah (Sumsel). Rizki juga tampil meyakinkan dengan skor yang cukup jauh.
Pertandingan di kelas E Putra juga tak kalah seru. Pesilat Lampung M. Wildan membuat pesilat Aly Mohtar (Jatim) frustasi.
Beberapa kali upaya bantingannya tak membuat Wildan jatuh. Bahkan sebaliknya, guntingan Wildan membuat Aly mencium matras Dan akhirnya, Wildan menang skor akhir 38-8.
Pesilat lainnya Arief Saputra juga menang dari M.Padil Anwar (NTB) di kelas G Putra. Ia menang 28-19 dari atlet yang meraih medali perak di PON Aceh-Sumut lalu.
Bahkan Padil mengalami cidera di menit akhir pertandingan dan terpaksa ditandu ke mobil ambulance.
Sayangnya, pesilat Lampung yang tampil terakhir M. Abidzar Alg gagal menyusul teman-temannya. Ia tampil kurang percaya diri dan kalah dari pesilat Sulteng, Harya Alimin di kelas H Putra dengan skor cukup mencolok 38-8.
Sekretaris Umum Pengprov IPSI Lampung Riagus Ria cukup puas dengan hasil ini meski ada 3 pesilat yang gagal melaju
“Kekuatan (pesilat) daerah (lain) hampir merata. Tapi tadi anak-anak sudah berjuang memberi yang terbaik,” katanya.
Dia optimis mereka yang menang bisa melangkah lebih jauh di turnamen ini dan meraih prestasi terbaik, yakni medali emas.
“Anak-anak sudah diminta recoverry agar pertandingan berikutnya bisa lebih siap,” katanya
Riagus mengatakan, besok masih ada beberapa atlet yang akan turun. Salah satunya kelas seni. (ilo)
“