LAMPUNG – Unit Donor Darah (UDD) Pembina PMI Provinsi Lampung menggelar kegiatan Simposium Sehari Optimalisasi Penggunaan NAT untuk Screening Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah di Grand Krakatau Ballroom, Swiss-Belhotel Lampung, Sabtu (25/11/2023).
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua PMI Provinsi Lampung Riana Sari Arinal, S.H. dengan menghadirkan narasumber antara lain dr. Aditya, M.Biomed. (Dokter Fungsional Labkesda Provinsi Lampung dan Sekjen Perhimpunan Dokter Transfusi Darah Indonesia) “Pharmacoeconomic Pemeriksaan NAT dalam Uji Saring IMLTD”, Dr. dr. Ni Ken Richie, M.Biomed. (Kepala UDD PMI DKI Jakarta dan Ketua Perhimpunan Dokter Transfusi Darah Indonesia)
“Sharing Pengalaman Pemeriksaan IMLTD dengan NAT di UDD PMI Jakarta”, dr. Syuhada, Sp.PK., M.Kes. (Ketua UTD RSUD Abdul Moeloek)
“Penularan Infeksi Melalui Transfusi Darah dan Pencegahannya”, Sigit Mariyanto, S.S.T., M.Si. (Manager Pelayanan Lab. PK Radiologi RSUD Abdul Moeloek) “Peran ATLM dalam Meningkatkan Mutu Hasil Pemeriksaan Laboratorium”, dan Sri Berdikarina, S.H. (Kepala Bidang Diklat UDD Pembina PMI Provinsi Lampung) “Politeknik Akbara Surakarta”.
Simposium ini dihadiri Forkopimda Provinsi Lampung, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Jajaran Pengurus PMI Provinsi Lampung, Kepala UDD Pembina PMI Lampung, Kepala Markas PMI Provinsi Lampung, Para Direktur RS, dan instansi lainnya. Peserta simposium sekitar 102 orang yang terdiri dari dokter, analis kesehatan, dan teknisi pelayanan darah dari seluruh wilayah Lampung.
Uji saring Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) untuk menghindari risiko penularan infeksi dari donor kepada pasien merupakan bagian yang kritis dari proses penjaminan bahwa transfusi dilakukan dengan cara seaman mungkin.
Metode uji saring Nucleid Acid Test (NAT) adalah pemeriksaan Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah dengan kemampuan memeriksa DNA dan RNA virus pada darah donor sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi menular pada masa jendela atau Window Periode (masa waktu dari sejak terpapar virus sampai dapat terdeteksi melalui pemeriksaan laboratorium).
Dalam sambutannya, Riana Sari menerangkan bahwa simposium ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait optimalisasi penggunaan NAT dalam pengamanan darah untuk skrining infeksi menular lewat transfusi darah.
Selain itu simposium ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pengamanan darah di Unit Donor Darah, memberikan informasi pemeriksaan dengan metode NAT, memberikan informasi terkait kebijakan penggunaan darah dengan uji saring NAT, dan memberi informasi manfaat pemeriksaan uji saring NAT bagi penerima transfusi darah imbuhnya.
Riana Sari berharap semoga dengan adanya Simposium tentang �Optimalisasi Penggunaan NAT untuk Skrining Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah� ini dapat meningkatkan kualitas keamanan darah khususnya di Provinsi Lampung.
(Iman Prihartono)