500PRINGSEWU – �Jika tak ada aral, Alqur�an terjemahan Bahasa Lampung akan hadir di bumi ruwa jurai. Gagasan Alquran bahasa daerah ini diinisiasi oleh Bupati Pringsewu KH Sujadi dengan menggandeng Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.
Saat ini, tim penyusun sudah memasuki tahap sosialisasi setelah dilakukan proses alih bahasa yang bersumber dari Alqur�an terjemah Kementerian Agama edisi revisi terbaru tahun 2019.
Ketua Tim Penyusun Alqur�an terjemahan Bahasa Lampung H Malik Ghazali mengatakan, tidak mudah mengalihbahasakan Alqur�an ke Bahasa Lampung. Untuk memastikan diksi atau kata yang digunakan sesuai atau tepat, pihaknya melibatkan para tokoh adat, ulama, akademisi dan ahli bahasa Lampung.
�Dalam bahasa Lampung ada dialek A dan O. Kita menggunakan bahasa Lampung dialek A melalui kajian dengan banyak pihak,� jelas Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung saat kegiatan Sosialisasi Al-Qur�an Terjemahan Bahasa Lampung di Kabupaten Pringsewu, Selasa (8/12).
Proses penyusunan Alqur�an ini sendiri sudah dimulai sejak 2019 dengan anggaran dana dari APBD Kabupaten Pringsewu sebesar 1,2 Miliar. Awalnya ditargetkan terjemah Alqur�an ini akan rampung pada 2020. Namun kondisi pandemi Covid-19 yang melanda mengakibatkan tertundanya tahapan-tahapan penyusunan.
Bupati Pringsewu KH Sujadi berharap langkah yang dilakukan Pemda Pringsewu ini akan menambah khazanah kekayaan literasi yang mampu mensinergikan budaya dan Alqur�an. Ia berharap upaya ini akan terwujud seratus persen pada tahun 2021 mendatang.
�Penterjemahan memang hal yang sulit karena harus benar-benar memperhatikan makna yang tepat saat mengalihbahasakannya. Setiap kata dalam bahasa membawa ruh dan memiliki pengucapan yang berbeda-beda. Saya harapkan proses penterjemahan zero kesalahan,� harap Mustasyar PCNU Pringsewu ini.
Alqur�an terjemahan Bahasa Lampung ini nantinya akan menjadi yang pertama di Provinsi Lampung dan muncul dari kabupaten yang memiliki nama bahasa Jawa yakni Pringsewu (Bambu Seribu).
Sementara Rektor Universitas Negeri Islam (UIN) Raden Intan Lampung Prof Muhammad Mukri mengapresiasi langkah Bupati Pringsewu yang komit untuk terus menjaga budaya Lampung dan membumikan Alqur�an di daerahnya.
Ia berharap terjemah Alqur�an ini akan menjadi sebuah karya dan warisan abadi yang bisa diwariskan kepada generasi penerus.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung ini juga mengungkapkan bahwa Alqur�an merupakan kitab suci yang paling logis dan mampu bersinergi dengan perkembangan zaman. Seiring perkembangan dunia yang semakin modern, Alqur’an pun senantiasa selalu beradaptasi dengan kandungan isinya yang juga semakin modern.
Hadir pada acara tersebut segenap tim penyusun dari UIN Raden Intan Lampung, pembahas dari tokoh agama dan masyarakat, guru bahasa Lampung, dan para ahli bahasa di Provinsi Lampung. (nuc)