BANDARLAMPUNG – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung, Prof. Dr. KH. Mohammad Mukri., M.Ag menyatakan rasa keprihatinannya. Ini terkait adanya aksi pengrusakan yang menimpa kantor MUI Provinsi Lampung oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK). Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan ini meminta masyarakat tenang dan tidak terprovokasi, seraya menunggu hasil penyelidikan yang kini sedang dilakukan oleh aparat kepolisian.
“Kami tidak mengetahui percis, di lempar atau bukan. Kalau ini bentuk provokasi, jangan ikut terprovokasi. Saya yakin bangsa Indonesia gen-nya Bhinneka Tunggal Ika. Sangat pandai menghargai perbedaan diantara warga dan komunitasnya. Jadi kalau ini diniatkan provokasi, saya minta masyarakat tenang. Serahkan ke aparat. Dugaan saya mungkin saja ini orang gila, stres untuk mencari perhatian,” tutur Mohammad Mukri.
Meski begitu, Mohammad Mukri menyatakan keperihatinan yang mendalam atas kasus pengrusakan yang terjadi.
“Pasti. MUI ini simbol lembaga yang merupakan perkumpulan semua ormas Islam. Jadi ini memprihatinkan. Kita juga mau menduga, prasangka, kita juga tidak tau ada apa. Kita selama ini juga baik baik saja komunikasi berbagai pihak. Seperti persoalan jelang tahun baru, soal Covid kemarin, tahun politik dan lain-lain. Insya Allah kita komitmen untuk menyampaikan kebaikan ditengah masyarakat,” paparnya lagi.
Seperti diberitakan Polda Lampung menerima adanya laporan bahwa kantor MUI Provinsi Lampung diserang OTK. Pintu utama kantor dan juga jendela dirusak hingga banyak kaca berserakan. Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pandra Arsyad mengatakan penyerangan terjadi pada Jumat (30/12/2022) sekitar pukul 08.30 WIB. Kantor tersebut diketahui berada di Jalan Soekarno-Hatta.
“Sekira jam 08.30 WIB, petugas kebersihan yang bernama Sri Mulya mengetahui dan melihat pintu utama dan jendela kantor Majelis Ulama Indonesia Provinsi Lampung di rusak dengan posisi pintu utama kantor yang dilapisi kaca sudah pecah dan jendela samping kanan kantor juga pecah, selanjutnya petugas kebersihan memberitahu Wakil Direktur 1 LPPOM MUI Lampung, Saudara Sugeng,” kata Pandra kepada wartawan, Sabtu (31/12), sebagaimana dilansir dari detik.com.
Polisi langsung mendatangi lokasi usai mengetahui kejadian ini dan melakukan olah TKP serta memeriksa sejumlah saksi. Kerugian dalam kejadian ini diperkirakan sekitar Rp 7 juta.
“Tim Tekab 308 Presisi Ditkrimum Polda Lampung langsung respons cepat datang ke TKP bersama Tim Inafis untuk melakukan olah TKP, mengumpulkan dan mengamankan barang bukti pecahan kaca, delapan buah batu yang digunakan untuk melakukan perusakan, mencari CCTV di sekitar kantor MUI Provinsi Lampung, Jalan Soekarno-Hatta dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi,” katanya.
“Ditkrimum masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku perusakan. Mohon doanya semoga cepat terungkap pelaku perusakan,” ujarnya.(red/net)