BANDARLAMPUNG � Langkah Dr. Ir. H. Mustafa, M.H. maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung tahun depan makin mendekati kenyataan. Ini menyusul keluarnya surat rekomendasi DPP Partai Hanura yang mengusung Bupati Lampung Tengah (Lamteng) sebagai Calon Gubernur (Cagub) Lampung. Sebelumnya selain Hanura, Mustafa diusung DPP PKS dan DPP Partai Nasdem.

Menariknya selain menetapkan Mustafa, DPP Hanura juga memutuskan Helmi Hasan sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Lampung. Ini tertuang di SK nomor SKEP/B/007/DPP-Hanura/IX/2017. SK ini ditandatangani Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang dan Sekretaris Jenderal Sarifudin Suding.

Tak pelak majunya Helmi Hasan sebagai cawagub seolah menampar wajah DPP PAN dibawah komando Ketua Umum Zulkifli Hasan yang tak lain merupakan kakak kandung Helmi Hasan. Pasalnya PAN telah mengusung Arinal Djunaidi sebagai Cagub Lampung. Bahkan telah deklarasi dukungan yang dicetuskan langsung Zulkifli Hasan di Taman Santap Rumah Kayu, Bandarlampung, Jumat (6/10).

�Agak aneh juga, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan sudah melabuhkan pilihan ke Arinal sebagai Cagub Lampung periode 2019-2024. Tapi ini DPP Partai Hanura mengusung Mustafa dipasangkan dengan Helmi Hasan, adik kandung Zulkifli Hasan,� tutur salahsatu kader PAN yang keberatan namanya dituliskan.

Sementara itu Sekretaris DPW PAN Provinsi Lampung, Ichwan Hendi Cahya mengaku PAN tak terpengaruh dengan sikap DPP Partai Hanura yang memilih Helmi Hasan sebagai cawagubnya Mustafa. PAN menurutnya tetap solid mendukung Arinal sebagai Cagub. Dan ini telah dideklarasikan oleh Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan yang juga merupakan Ketua MPR RI.

�Jadi seluruh struktur PAN tetap solid dan bekerja dalam rangka mensosialisasikan pemenangan Cagub Arinal Djunaidi,� tuturnya.

Seperti diketahui Zulkifli Hasan sebelumnya tak memberi restu terhadap adiknya yang juga merupakan Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan untuk maju di Pilgub Lampung.

��Helmi itu ustad, biar ustad saja. Saya setuju kalau dia ustad. Tapi itu hak dia. Saran saya, karena saya abangnya, kan boleh, biar jadi ustad saja,� ungkapnya sebagaimana dilansir dari radarlampung.co.

Dia mengungkapkan, Helmi menjadi wali kota Bengkulu pun, dia masih keberatan. Apalagi menjadi cagub. ��Warga minta dia jadi wali kota saja, saya masih keberatan,� ucapnya.

Disisi lain, Helmi Hasan mengungkapkan sering ke Lampung dalam kaitan mencari masukan positif terhadap program pembangunan untuk Bengkulu. Bahkan tak hanya di Lampung, dia juga ke daerah lain seperti Makassar, Sulawesi Selatan.

Dia mengatakan, pertemuan dengan tokoh Lampung memang dilakukannya. Seperti Wali Kota Bandarlampung Herman H.N. Lalu bertemu Bupati Lamteng Mustafa yang juga ketua DPW Partai NasDem Lampung. Pria yang dikenal religius ini mengaku bertukar program pembangunan.

�Kita ngobrol soal program. Dia punya Program Kece, saya punya program Satu Miliar Satu Kelurahan. Setiap kelurahan, LKM (lembaga keuangan mikro)-nya, kita berikan program dari apbd Rp1 miliar untuk dipinjamkan kepada warga yang ingin usaha,� ucap Helmi.

Mustafa punya program Ronda. Ternyata, Helmi memiliki program serupa sejak 2013 bernama Pos Bengkuluku Aman. Rakyat membangun sendiri Pos Bengkuluku Aman. Dimana, setiap rukun tetangga (RT) sudah punya Pos Bengkuluku Aman. Helmi bersama media massa, ulama, tokoh, masyarakat, dan penegak hukum berkeliling dari satu tempat ke tempat lain.

�Hampir sama konsepnya. Kalau beliau (Mustafa) belikan mobil untuk berkeliling, saya nggak punya apbd sebesar itu. Saya belikan motor untuk seluruh rt-nya. Jadi kira-kira begitu,� ujarnya.

Soal langkahnya mundur sebagai ketua DPW PAN Bengkulu, dia mengatakan, tidak ada kaitan Pilgub Lampung. Dia mundur karena Zainudin Hasan telah dipilih menjadi ketua DPW PAN Lampung.

�Tentu saya sebagai ketua DPW yang sudah satu periode rasanya tidak pas kalau saya masih bertahan ketua DPW. Biarkan salahsatu dari keluarga kami ketua DPW. Adiknya mengalah mengundurkan diri dari ketua DPW dan menyerahkan kepemimpinan itu kepada kakak yang lain,� tegasnya.

Bagaimana soal namanya yang masuk bursa Pilgub Lampung? Helmi mempersilakan partai politik untuk memilih cagub-cawagubnya. �Saya nggak mau daftar. Karena bagi saya, Allah yang punya kuasa. Siapa yang menjadi gubernur, wali kota, presiden, sudah tertulis. Tinggal kita bagaimana menjadi orang-orang yang bisa memberi manfaat di mana pun kita berada. Kapan pun, apa pun posisi kita, itu nggak penting. Yang penting adalah ada nggak kemanfaatan yang orang bisa rasakan dari kita?� tandasnya. (red/dbs)