JAKARTA – Andi Arief, politisi asal Lampung, ditangkap polisi karena narkoba. Wasekjen Demokrat ditangkap di hotel di kawasan Slipi, Jakarta Barat. Penangkapan dilakukan tim Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri. Polisi menyebut barang bukti yang disita adalah sabu. “Ya, benar,” kata Kabareskrim Polri Komjen Idham Azis, Senin (4/3/2019).
Tim Bareskrim menggeledah kamar yang ditempati Andi Arief, termasuk kamar mandi. Penggeledahan dilakukan mencari barang bukti narkoba. “Ya benar apa yang kalian (wartawan) dapat (keterangan Andi Arief memakai sabu),” tambah Wadir Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Krisno Siregar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Andi Arief ditangkap di Menara Peninsula Hotel. Polisi sempat menggeledah kamar tempat Andi Arief menginap selama 4 jam. “Sejauh ini kami belum dapat klarifikasi dari polisi. Tapi betul semalam dari polisi datang lakukan penangkapan, tapi detail yang di kamar maupun target operasi kami nggak dapat kewenangan lebih jauh. Kalau mau detail, pihak berwajib,” kata Public Relations Manager Menara Peninsula Hotel Elizabeth Ratna Sari di Hotel Peninsula, Slipi.
Elizabeth mengatakan polisi datang sekitar pukul 20.50 WIB, Minggu (3/3). Proses penangkapan berlangsung hingga dini hari. “Kalau dari kami, polisi datang beberapa orang pukul 20.50 WIB, lalu ada penyelidikan penangkapan selesai pukul 01.00 WIB pagi kurang-lebih. Kami belum diberi kewenangan soal detail kronologis,” ujarnya.
Menariknya ditangkapnya Andi Arief, mendapat�sorotan Arief Poyuono. Waketum�Gerindra� justru menyalahkan pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Andi Arief cuma jadi korban kegagalan pemerintah Joko Widodo dalam pemberantasan Narkoba di Indonesia,” ungkap Arief Poyuono.
Menurut Poyuono, peredaran narkoba di era Jokowi semakin banyak. Ia juga meminta Andi Arief segera direhabilitasi. “Peredaran Narkoba sendiri bukannya makin menurun malah makin banyak di era Joko Widodo dan makin mengancam generasi Indonesia,” tutur Poyuono.
“Yang pasti Andi Arief itu korban dan mungkin pengonsumsi narkoba, maka Andi Arief harus direhabilitasi saja dari ketergantungan narkoba di Rumah Rehabilitasi dari ketergantungan narkoba milik negara,” sambungnya.
Poyuono berharap penangkapan Andi Arief tidak dikaitkan dengan pemenangan�Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Seperti diketahui, Demokrat merupakan pengusung pasangan nomor urut 02 itu. “Tidak perlu dipolitisasi karena itu bukan cara menyembuhkan Andi Arief yang merupakan korban dari ketergantungan narkoba,” ucap Poyuono.
Disisi lain, Kadiv Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan pihaknya belum bisa menyampaikan sikap resmi terkait kasus Andi Arief. Karena itu, mereka akan menggelar rapat terlebih dulu.
“Sikap kita sekarang belum bisa bicara apa pun ke kawan-kawan media, kami sedang mempersiapkan rapat darurat untuk nanti kami akan memberikan ke kawan-kawan media,” kata Ferdinand.(net)