MESUJI � Arogansi lima kepala desa (Kades) yang melabrak anggota Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Desa Bangun Jaya Mesuji, menjadi sorotan masyarakat setempat. Warga kecewa dengan sikap lima Kades yang diketahui akan kembali mencalonkan diri (Incumbent) di Pilkades 2021.
Menurut Teguh, warga Wirajaya Kecamatan Tanjung Raya, seorang pemimpin harusnya tidak bersikap arogan seperti itu.
�Kades itu murapakan bapak dari masyarakat, yang harus bisa mengayomi masyarakat di semua kalangan. Kalau sifatnya arogan seperti itu, kami masyarakat tertunya berpikir dua kali untuk memilihnya kembali menjadi pemimpin,” kata Teguh melalui sambungan telepon, Rabu (6/10/21).
Senada dikatakan Irul, warga Mukti Jaya. Ia mengatakan, pemimpin arogan yang suka melabrak masyarakat hendaknya tidak dipilih lagi oleh masyarakat.
�Kami “emoh” (tidak, dalam bahasa Jawa) milih kembali menjadi bapak pemimpin di Desa Mukti Jaya. Takutnya nanti ada kata – kata yang kurang pas, langsung dilabrak lagi sma kepala desa,” katanya.
Diketahui sebelumnya, salah satu anggota Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) dilabrak lima kepala desa di Kecamatan Tanjung Raya terkait postingan di media sosial Facebook.
Postingan tersebut berupa stiker bergambar Presiden Jokowi. Isinya, �Pengumuman di sampaikan kepada seluruh masyarakat. Siapapun Kadesnya, Dana Desa, BLT, PKH, tetap akan ada. Karena itu program Presiden, bukan program Kades. Stop bodohi rakyat.�
Postingan itu ternyata membuat lima Kades tersinggung. Mereka ramai-ramai mendatangi anggota BPD tersebut. Marah-marah, bahkan sampai menggebrak meja yang membuat takut seisi rumah. (Hendy)