METRO – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Indinesia (KAHMI) Kota Metro akan menggelar Rapat Keja (Raker) dan dialog interaktif yang melibatkan Walikota Metro Achmad Pairin, di Ballroom Hotel Grand Skuntum pada Selasa (26/3/2019).

Raker dan dialog interaktif dengan tema “Konsolidasi dan Penguatan Peran Kahmi dalam Pembangunan Kota Metro” tersebut akan menampilkan tiga pembicara. Diantaranya Walikota Metro H. Achamd Pairin, S. Sos,. Dosen IAIN Jurai Siwo Metro, Dr. H. Suhairi, S. Ag., M.H. dan Dosen Universitas Muhammadiyah Metro, Dr. H. Bambang Suhada, SE. M.Si,.

Ketua KAHMI Kota Metro dr H. Wahdi, Sdj, SpOG. menyampaikan bahwa rencana kegiatan tersebut adalah kebijakan umum program KAHMI Metro yang merupakan misi lanjutan dari HMI dengan komitmen bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur atas ridho Sang Pencipta.

“Sebagai oraganisasi yang bernafas Islam, ajaran Islam menjadi sumber inspirasi atau source of ideology, dalam kebijakan organisasi dan menjiwai untuk setiap anggotanya untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara sebagai jalan amanah dan ibadah. Untuk mewujudkan komitmen yang amanah itu, kesejahteraan pasca kelahiran pada 17 September 1966, maka KAHMI harus terorganisir dengan baik, kuat dan bermanfaat untuk bangsa dan juga umat Islam, bahkan dunia,” paparnya kepada awak media, Senin (25/3/2019).

Menurutnya, dalam menghadapi problematika keumatan dan ke Indonesiaan yang semakin kompleks serta kondisi yang eksisiting yang mengemuka. Maka KAHMI Kota Metro dituntut merumuskan kebijakan keorganisasian dengan arah dan target yang realistis.

“Revitalisasi peran kekinian KAHMI Kota Metro dihadapi pada situasi dimana manfaat pembangunan belum menyentuh palung hati permasalah dasar yang dihadapi masyarakat. Wajah pembangunan yang hadir masih cenderung penampakan konservatisme, elitis bahwa keterasingan bagi masyarakat, yang pada akhirnya akan bermuara pada lemahnya pembentukan tanggungjawab bersama, rendanya rasa memiliki atau sense of belonging dan bersikap acuh tak acuh,” bebernya.

Ia juga menyampaikan bahwa Korps Alumni HMI (KAHMI) merupakan edentitas sosial strategis yang eksistensinya sudah dirasakan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat. Menurutnya, sudah cukup banyak organisasi yang melahirkan tokoh besar dan memberikan warna dalam perjalanan hidup Bangsa.

“KAHMI dibentuk untuk mengoordinasikan dan menjadi jembatan sebagai potensi itu sehingga mampu berkiprah di bidang masing-masing di manapun, sekaligus sebagai komitmen mewujudkan cita-cita masyarakat adil makmur yang diberkahi dan diridai oleh Allah SWT. Organisasi KAHMI menjadi tempat atau rumah besar aktivis muslim dalam menggodok, mematangkan diri dan pemikiran dengan tanpa membeda-bedakan, bersifat universal sesuai misi Islam, yaitu sebagai rahmatan lil alamin,” ujar Wahdi.

Dirinya juga menyebut bahwa KAHMI sebagai organisasi dengan basis pengetahuan atau knowledge based dan bergelut dalam upaya merespon permasalahan sosial yang berkembang, memiliki peran strategis sebagai pemecah kebuntuan atau problem solver dengan beragam khasanah dan spesifikasinya.

“Dengan demikian, KAHMI telah menjadi bagian penting dalam perjalanan sejarah Bangsa dan perkembangan masyarakat, melalui pergeseran peran (repositioning) , baik peran tunggal (monomorphic) atau peran ganda (polymorphic), yang berimplikasi terhadap peningkatan produktivitas keberagaman masyarakat,” ucapnya.

Diharapkan, raker KAHMI Kota Metro dapat menjadi momentum terbaik untuk merevitalisasi langkah dan gerak organsiasi ke depannya. (Arby)