TULANGBAWANG BARAT– Purwanto kecewa dengan pernyataan Sekda Tulangbawang Barat (Tubaba) Nopriwan Jaya soal peurunan pangkatnya. Ia menyebut Sekd tidak objektif dan ngarang.
Sebelumnya Sekda setempat meminta Puryanto untuk legowo menerima jabatan yang baru.
�Harapan saya harus instrospeksi diri. Tingkatkan saja kinerjanya, sesuai dengan prinsip Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba) Umar Ahmad; Nemen, Nedes dan Nerimo (Nenemo),� ujarnya saat dikonfirmasi wartawan usai menghadiri rapat bersama Badan Anggaran DPRD.
Atas pernyataan tersebut Puryanto menilai Sekda tidak objektif dan ngarang-ngarang, tidak profesional. Bahkan dia menyebut bupati keliru memilihnya sebagai Sekda.
Menurutnya, menjadi seorang Sekda mesti memiliki integritas yang tinggi, intelektualitas yang baik, bahkan belum pernah sama sekali cacat karier, prestasi yang cemerlang sehingga bisa diangkat menjadi sekretaris daerah.
“Nah, kalau Sekda menyebut dirinya pernah diturunkan jabatan. Artinya Sekda tersebut tidak pantas dan bupati keliru mengangkatnya sebagai Sekda Tubaba karena menjadi Sekda mesti memiliki integritas yang tinggi, prestasi yang cemerlang,” katanya.
�Lalu, kalau Sekda menyebut saya salah mengadu kepada DPRD setempat, itu juga keliru. Dia lupa bahwa salah satu tugas dan fungsi DPRD itu adalah pengawasan, termasuk kami para ASN ini,� katanya lagi.
Sebelumnya Puryanto kecewa karena jabatannya diturunkan. Ia semula menjabat sebagai Kabid di Dinas Budaya dan Olahraga (Disbudpora). Namun kemudian menjadi Kasi Pol.PP pada 21 Oktober lalu.
Atas penurunan jabatan tersebut Puryanto menolak dan mengundurkan diri dari jabatan baru tersebut sehingga kemudian mengadu kepada DPRD untuk menjadi bahan evaluasi kerja terhadap Baperjakat.
�Jika saya terima jabatan itu, berarti saya di hukum. Sedangkan letak salah saya dimana? untuk itu, jika DPRD tidak bisa memfasilitasi menyelesaikan masalah ini, maka akan saya lanjutkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara,� tegasnya.(Jazuli)