METRO – Wali Kota Achmad Pairin mengaku pembangunan pendidikan tahun 2018 di wilayah setempat, hampir seluruh indikator kinerja mencapai angka 100 persen.
“Memang ada dua indikator yang belum dapat dicapai. Yakni jumlah guru yang telah mengikuti pendidikan kompetensi kewenangan tambahan khusus dan ekstrakurikuler,” ujarnya saat penyampain LKPJ wali kota tahun anggaran 2018 di DPRD, Selasa (2/4/2019).
Selain itu, terus Pairin, sektor pendidikan juga berhasil menorehkan sejumlah presetasi selama tahun 2018. Yakni 21 prestasi�tingkat provinsi dan tiga prestasi tingkat nasional yang membanggakan Bumi Sai Wawai.
“Pemerintah tidak boleh membebani warga tanpa memberikan fasilitas atau insentif pelayanan dan kemudahan. Pemerintah memberikan stimulasi bagi warga untuk meningkatkan dan sekaligus mengembangkan potensinya,” ungkapnya.
Sehingga kemajuan daerah dapat diraih bersama. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro lebih mengarahkan pada upaya intensifikasi sumber-sumber penerimaan yang telah ada. Seperti peningkatan pendapatan asli daerah.
“Serta penyederhanaan sistem pemungutan pajak dan retribusi daerah. Kemudian peningkatan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD yang diikuti dengan peningkatan kualitas kemudahan, ketepatan, dan kecepatan dalam memberikan pelayanan,” imbuhnya.
Dimana pada APBD 2018 telah ditargetkan Rp 869 Miliar. Dan terealisasi Rp 850 Miliar atau 97,8 persen dari target. Kontribusi dana perimbangan masih sangat mendominasi. Yakni sebanyak 73,32 persen. Selanjutnya PAD 15,52 persen, dan lain-lain pendapatan 11,15 persen.
Ia menilai, dari indikator ekonomi makro, pembangunan di Metro telah berlangsung cukup dinamis, dengan berbagai pertumbuhan sejumlah sektor dan target-target yang telah berhasil dicapai.�(Arby)