LAMPUNG UTARA – Minggu (18/11/18)
Sekretaris Umum Yayasan Desapolitan Indonesia (Desindo) Ahmad Muslimin bersama kader LMND Lampung, Arfan tiba di Desa Karang Waringin, Kecamatan Tanjungraja, Kabupaten Lampung Utara.
Tepat pukul 17.00 WIB, mereka berdiskusi dengan Gapoktan Desa Karang Waringin dan Suka Sari. Diskusi dibuka oleh Kepala Desa Karang Waringin Agus Edi Tio.
Kata Agus, lima desa; Tanjung Beringin, Tanjung Waringin, Suka Sari, Gunung Katon dan Suka Mulya yang familiar dikenal dengan sebutan Gendot berada di atas dataran tinggi yang bertetangga dengan kawasan hutan lindung dan pegunungan serta sungai.
Meski terik, Gendot bersuhu udara dan makin sejuk ketika gelap menyelimuti bumi.
Dahulu Gendot masuk dalam Inpres Desa Tertinggal (IDT). Berkat kegigihan seluruh masyarakat dalam meninggalkan ketidakberdayaan dan didukung oleh program-program dari pemerintah pusat, provinsi, kawasan ini mulai berkembang. Bahkan sejak ada UU No:6/2014 tentang desa, kini Gendot telah jadi desa berdaya.
“Kemudian Desa Karang waringin yang baru saya pimpin siap menjalankan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan penyertaan modal Rp120.000.000 dari Dana Desa (DD),” jelasnya.
Ahmad Muslimin, Sekum Yayasan Desindo mepaparkan materi replikasi inovasi dan industrilisasi BUMDes dan BUMADes tentang penyatuan BUMDES menjadi Badan Usaha Milik Antar Desa (BUMADES) berdasarkan MUSDES (Musyawarah Desa), PERDES(Peraturan Desa) dan Berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) seperti lima Badan Usaha Milik Antar Kampung(BUMAKAM) di Kabupaten Tulangbawang yang berbadan hukum PT.
Kemudian kegiatan usaha BUMDES dituangkan dalam PERDES. Unit usaha BUMDes juga di kembangkan dengan melihat potensi desa dan dalam membuat bisnis plan dapat mengacu pada Permendagri No.20 tentang pengelolaan keuangan serta membuat pelaporan keuangan.
Lain dari pada itu ahmad juga memaparkan tentang OPEN BTS di Wamena – Papua dan keberhasilan BUMDES di desa lainnya yang telah bisa diaplikasikan Bumdes online sudah ada bumdesmart/grosir dan BUMDes center seperti di Desa Wonoharjo, Jawa Tengah yan telah diresmikan oleh kpala OJK RI, Sabtu (17/11/18).
yang juga di hadiri oleh Budiman Sudjatmiko ketua umum Inovator 4.0 indonesia, anggota DPR RI fraksi PDIP dan sang inisiator UU desa. Ahmad juga mengundang aparatur pemerintah desa dan bumdes di lingkungan gendot – lampung utara untuk hadiri WorkShop BUMDES kaloborasi anatara IKA UNPAD dan yayasan DESINDO yg akan di laksanakan pada Januari 2019 di Lampung Selatan yang akan dihadiri Ketua Umum DPP IKA UNPAD, Ketua Yayasan Alfian Husin, dll.
Dalam diskusi dan tanya jawab ada beberapa kesepahaman dan kesepakatan untuk melaksanakan kegaiatan usaha, sbb:
~BUMDES Karang Waringin akan melaksanakan unit usaha Simpan Pinjam mengacu pada Lembaga Keuangan Mikro(LKM)
~membangun Wisata Ecopark di lokasi embung desa karang waringin seluas 1Ha genangan air yg tidak pernah kering, 1Ha hamparan daratan dan hamparan rawa seluas kurang lebih 8Ha untuk di jadikan Kolam ikan air tawar dan sawah padi.
~Membangun sentra peternakan rakyat berbasis ternak ikan air tawar, ternak burung puyuh dan ternak lainnya di kedepannya.
~Membangun fasilitas WIFI atau jaringan teknologi komunikasi tepat guna agar BUMDes dan masyarakat desa karang waringin bisa aplikasikan BUMDES ONLINE dalam bertransaksi aneka produk unggulan desa maupun 15.000produk yang tersedia di dalam aplikasi bumdes online dan bertransaksi PPOB secara online.
~memajukan Agribisnis dan agrobisnis di gendot khususnya di desa karang waringin, dan lain sebagainya di kemudian hari sampai gendot jadi desa keratif dan inovatif.
Kegiatan yang telah di rencanakan juga akan bersinergi dengan pemerintah daerah maupun pusat, BUMD maupun BUMN dan Swasta sebagai mitra usaha BUMDES. (rls)