METRO – Setelah panen padi Musim Tanam (MT) III Tahun 2019 usai, kini petani di Kota Metro kembali berkomitmen untuk melakukan percepatan tanam padi di Musim Tanam I Tahun 2020. Ditargetkan pada 15 Maret 2020, petani di metro telah tutup tanam pada MT I atau biasa disebut masyarakat dengan musim tanam Rendeng di lahan seluas 2.980 hektar.

Hal tersebut dikatakan Hery Wiratno Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro dalam Workshop Percepatan Tanam MT I 2020 di Hotel Grand Venetian, Selasa (04/02/2020).

�Saya berharap dari kegiatan workshop ini sudah ada desain apa yang akan kita lakukan untuk bisa tutup tanam pada tanggal 15 Maret. Saya yakin para penyuluh, Kabid dan stake holder yang berkumpul di sini bisa memberikan kontribusi yang terbaik untuk Kota Metro, terutama untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani,” kata Hery.

Selain itu, Hery menambah jika ada kesulitan ataupun persoalan dapat dikaji dengan baik di kegiatan ini. Sehingga apa yang diharapkan para petani di Bumi Sai Wawai bisa tercapai tanpa adanya masalah.

“Musim Tanam III yang lalu kita sudah baik, produksinya tinggi dan dengan harga jual yang tinggi pula. Maka diupayakan musim tanam ini kita juga dapat meraih sukses. Sukses tanam, sukses panen dan sukses-sukses yang lain,” tambahnya.

Dalam acara yang diikuti sekitar 70 orang peserta tersebut, Herman Susilo selaku Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan mengungkapkan bahwa dalam workshop ini dihadirkan para narasumber terkait air irigasi dari Balai Pengelola Sumber Daya Air, potensi dan anti sipasi hama atau penyakit tanaman dari Laboratorium Proteksi Tanaman serta budidaya padi sehat dan ramah lingkungan oleh Untoro, petani Hadimulyo Barat.

�Dalam workshop ini dihasilkan kesepakatan yang ditandatangani bersama oleh kelompok tani, P3A, dan penyuluh setiap kelurahan untuk menentukan saat semai, olah tanah, tanam dan tutuptanam. Kita berharap kesepakatan yang telah ditandatangani tersebut menjadi komitmen semua pihak terkait untuk segera dilaksanakan bersama di tingkat lapang,” ujar Herman.

Sebagai antisipasi terhadap serangan hama atau penyakit yang mungkin ada, disampaikan kepada petani Metro agar dapat mengikuti rekomendasi dari penyuluh berdasarkan kajian terhadap pelaksanaan demonstrasi plot (demplot) penyuluh musim tanam.

“Patani harus mengerti penggunaan varietas tahan WBC seperti Inpari 32, 33, 42, penggunaan KCl, penggunaan pupuk organic, pengamatan tanaman secara rutin dan pengamatan saat persemaian. Sehingga hasil panen akan melimpah dan dapat mensejahterakan masyarakat,” pungkasnya.

Mempersiapkan musim tanam ini, Kastur petani dari Kelurahan Mulyojati mengatakan petani di wilayahnya sudah siap untuk percepatan tanam. Menurutnya, telah dilakukan pertemuan kelompok dan menghasilkan kesepakatan kelompok taninya untuk bisa tutup tanam pada akhir bulan Februari setidaknya minggu pertama bulan Maret.

“Kami sudah siap tanam, bahkan karena kondisi curah hujan masih tinggi dan air irigasi sudah masuk ada sekitar 25 hektar lahan disini yang sudah olah tanah,” tandasnya. (Arby)