BANDAR LAMPUNG – SMA Negeri 10 Bandar Lampung mengadakan Pameran atau Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka dengan tema Kearifan Lokal dengan topik “Ngelestariko Kanikan Tradisional Lampung”, Jumat (17/2/2023).

Kepala SMAN 10 Bandar Lampung Suharto menerangkan, kegiatan gelar Karya P5 ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 10,

Dalam kegiatan ini ada 3 elemen yang kami kembangkan dan kami nilai dari masing-masing individu siswa dan kelompok.

Dari 3 elemen atau dimensi yang kami kembangkan yaitu
1. Berkebhinnekaan global
2. Bergotong royong
3. Kreativitas

“Progam P5 ini kami laksanakan selama 1 bulan dengan jumlah siswa sebanyak 360 siswa terdiri dari 10 kelas yang dibagi menjadi 60 kelompok dan dibimbing oleh 30 orang guru yang mengajar di kelas 10,” ujarnya.

Didik Ludiagung, S.Si. Ketua Pelaksana P5 menjelaskan bahwa P5 merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk mencetak lulusan yang kompeten dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila, secara praktisnya adalah ingin memberikan keterampilan tambahan dari lingkungan disekitar sekolah.

Salah satu caranya adalah dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik atau siswa untuk “mengalami pengatahuan” atau mempraktikkan secara langsung setiap proses yang terjadi di lingkungan sekitar sekolah dengan mengaitkan tema-tema atau isu isu penting seperti adat budaya, kesehatan mental, teknologi, radikalisme, perubahan iklim, wirausaha, dan kehidupan berdemokrasi bebernya.

“Khusus untuk P5 yang kami jalankan saat ini kami mengambil tema tentang budaya Lampung dalam hal ini makanan tradisional Lampung, dimana peserta didik atau siswa kami berproses bersama-sama dengan rekan-rekan dikelas meraka untuk bisa mengetahui, memahami berbagai jenis makanan tradisonal Lampung bersama filosofi yang apa pada masing-masing makan tersebut serta berasal dari daerah mana makanan tersebut berawal, selain itu mereka juga harus bisa membuat secara mandiri berbagai jenis makanan tradisional tersebut,” terangnya.

Kata Dira, siswa Kelas 10.4, kegiatan P5 bisa memberikan kami wawasan yang lebih banyak terkait dengan ragam makanan tradisional suku Lampung.

“Selain itu kami juga mendapatkan pengalaman dan keterampilan tambahan berupa kemampuan untuk membuat atau memproduksi makanan tradisional Lampung (kue tar, segubal, salimpok, bebai maghin, cucur, dan lain-lain), selain itu selama 1 bulan kegiatan ini kami juga semakin bisa menjalin komunikasi, kerja sama dan memupuk rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama teman yang berbeda,”.

(Iman Prihartono)