LAMPUNG TIMUR – UPTD SDN 1 Tanjung Kesuma berupaya maksimal meningkatkan mutu pendidikan dengan memanfaatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) secara transparan dan tepat sasaran. Namun, keterbatasan anggaran masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi sekolah.
Kepala Sekolah, Luke Agustin, mengatakan dana BOS yang diterima setiap tahun memang membantu kegiatan belajar mengajar, namun porsinya masih belum cukup untuk menjawab seluruh kebutuhan sekolah. Sesuai aturan, hanya 15 persen dari total dana BOS yang bisa digunakan untuk perawatan fasilitas.
“Dana BOS ini sangat penting bagi kami. Tapi harus diakui, kebutuhan sekolah jauh lebih besar dibanding alokasi yang ada. Karena itu kami benar-benar berhati-hati dalam penggunaannya agar tetap memberi manfaat langsung bagi siswa dan guru,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).
Sejumlah kegiatan yang dibiayai dari BOS di antaranya pengadaan buku dan alat tulis siswa, pelatihan peningkatan kompetensi guru, serta perawatan ringan fasilitas seperti perbaikan atap bocor dan pengecatan.
Meski begitu, Luke mengakui masih banyak kebutuhan mendesak yang belum bisa ditangani hanya dengan dana BOS. Salah satunya rehabilitasi ruang kelas yang kondisinya semakin memprihatinkan.
“Kami sudah mengajukan proposal rehabilitasi satu gedung berisi empat ruang kelas ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Timur untuk anggaran tahun 2026. Mudah-mudahan segera direspons, karena kondisi ruang belajar yang kurang layak jelas berpengaruh pada kenyamanan anak-anak,” tegasnya.
Upaya UPTD SDN 1 Tanjung Kesuma ini menunjukkan bagaimana sekolah dasar di daerah harus berjuang dengan keterbatasan, mengandalkan dana BOS sembari berharap dukungan lebih besar dari pemerintah daerah agar kualitas pendidikan benar-benar bisa meningkat. (*)