BANDAR LAMPUNG – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung, Taufik Hidayat membuka kejuaraan provinsi (Kejurprov) Bulutangkis yang diselenggarakan oleh Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Lampung, di gedung bulutangkis Seva, Kota Bandarlampung, Kamis 4 September 2025.

Tidak kurang 250-an pebulutangkis anak-anak dan remaja putra dan putri mengikuti Kejurprov PBSI 2025 ini yang dibagi menjadi beberapa kategori menurut usia.

Dalam kesempatan ini, Taufik mengatakan sangat gembira melihat situasi pembinaan cabang olahraga bulutangkis usia muda yang dinilai cukup banyak peminat yang antusias.

“Atas nama KONI Provinsi Lampung, saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pengprov PBSI Lampung yang terus konsisten menyelenggarakan kegiatan kompetisi sebagai bagian dari proses pembinaan dan pencarian bibit-bibit atlet berbakat, khususnya melalui Kejurprov ini.” Katanya.

Kejurprov, tambah Taufik, bukan sekadar ajang kompetisi, namun merupakan bagian dari sistem pembinaan prestasi yang berkelanjutan. KONI Provinsi Lampung mendorong agar even-even invitasi seperti ini menjadi laboratorium pengujian bagi para atlet muda.

“Melalui kompetisi, kita bisa melihat hasil latihan, mengevaluasi kelemahan, dan merancang pembinaan yang lebih terarah. Langkah-langkah strategis yang kita dorong dalam pembinaan prestasi antara lain, Peningkatan frekuensi kompetisi lokal dan regional sebagai ajang uji tanding yang sistematis, Penguatan klub dan pelatih lokal sebagai ujung tombak pembinaan usia dini,” tambahnya.

Taufik menekankan kolaborasi antar kabupaten/kota dan pengurus cabang olahraga untuk memperluas jangkauan pembinaan, Pendataan dan pemantauan atlet secara berkala, agar kita memiliki database potensi unggulan, dan yang tidak kalah penting, menanamkan nilai sportivitas dan mental juara sejak usia dini.

“KONI Provinsi Lampung berkomitmen untuk terus mendukung semua cabang olahraga, termasuk bulu tangkis, yang selama ini telah memberikan kontribusi besar dalam mengharumkan nama daerah di level nasional bahkan internasional. Mari kita jadikan Kejurprov ini sebagai batu loncatan menuju prestasi yang lebih tinggi, termasuk untuk menghadapi event seperti Pra-PON, PON, dan turnamen nasional lainnya,” ungkapnya.

Mantan Kepala Bappeda Provinsi Lampung itu berpesan kepada seluruh pebulutangkis peserta kejurda agar bertanding dengan semangat, junjung tinggi sportivitas, dan tunjukkan kemampuan terbaik.

“Jadikan setiap pertandingan sebagai pembelajaran dan motivasi untuk terus berkembang. Mari kita terus sinergi untuk prestasi ke depan,” tambahnya.

Fokus Pembinaan PBSI

Sementara itu Ketua Umum PBSI Provinsi Lampung, Abdulah Fadri Auli, menyampaikan apresiasi sangat tinggi kepada KONI Lampung yang telah membersamai PBSI dalam Kejurprov ini, serta untuk para peserta yang dengan antusias mengikuti iven ini.

“Pada kejuaraan provinsi kali ini khusus untuk fokus mencari bibit pebulutangkis Lampung. Makanya titik beratnya adalah mempertandingkan kategori usia muda dan anak-anak. Sebab sangat baik jika kita membina dari usia dini. Selain untuk melakukan regenerasi, juga akan memberikan pengalaman atlet sebagai pebulutangkis sejati,” ungkap Abdullah Fadri.

Aab, panggilan akrab Abdullah Fadri Auli, mengatakan sepakat dengan visi ketua KONI provinsi yang menitik beratkan kepada pembinaan usia dini.
Sejalan dengan apa yang selalu dilakukan PBSI provinsi Lampung untuk terus membina anak-anak Lampung sejak awal karir olahraganya di Bulutangkis.

“Sepakat. Kami PBSI terus melakukan koordinasi di semua lini untuk pembinaan anak-anak usia dini diberbagai kesempatan. Kami sejak lama ingin terus merawat bulutangkis Lampung ini menjadi salah satu cabang olahraga yang memiliki andil pada kontingen Lampung di setiap penyelenggaraan multi even seperti Pekan Olahraga Nasional. Meskipun kami ini sangat minim sarana dan prasarana. Kita belum memiliki kekuatan besar seperti di pulau Jawa untuk membangun infrastruktur seperti gedung-gedung bulutangkis berstandar nasional bahkan internasional,” ungkapnya.

Harus diakui, lanjut Abdullah Fadri, bahwa dalam olahraga faktor terbesar yang bisa mendorong prestasi, selain atlet itu sendiri, juga adanya sarana prasarana, kompetisi yang berjalan baik, serta dukungan lain termasuk finansial.

“Minimal kita punya sarana latihan dan pertandingan yang memadai, maka ekosistem akan terbangun di sana, kompetisi akan hidup di sana dan minat untuk meraih prestasi jadi lebih terbuka dimata anak-anak kita. Kami sangat berharap sinergi cabang olahraga dan KONI akan kembali memberikan harapan menaikkan prestasi ke depan,” katanya.

Kategori yang di pertandingkan Tunggal Pra Usia dini putra/putri usia 9 Tahun, Tunggal anak-anak putra/putri usia 11 Tahun, Tunggal dan Ganda Pemula putra/putri usia 13 Tahun, Tunggal dan Ganda remaja putra/putri usia 15 Tahun, Tunggal dan Ganda Taruna putra usia 17 tahun.

Dalam kejurda kali ini dipimpin oleh wasit-wasit dari PBSI provinsi Lampung. (hms)