BANDARLAMPUNG – Mantan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie, S.E., S.H., angkat suara. Ini terkait batal digelarnya pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Kota Bandarlampung, Minggu 14 Desember 2025.

Menurut Alzier, atas insiden ini sudah semestinya Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Lampung, Hanan A. Rozak mencopot Plt Ketua DPD Partai Golkar Bandarlampung, Riza Mirhadi.

Alasannya, Riza tak bisa mengemban amanah. Yakni mengamankan kebijakan DPD Partai Golkar Provinsi Lampung yang sebelumnya digadang-gadang merestui H. Benny H Nauly Mansyur, S.Sos, SH, sebagai Calon Ketua DPD Partai Golkar Bandarlampung Periode 2025-2030 didalam musda ini.

“Orang begini harusnya dicopot oleh Hanan A. Rozak. karena tak mampu  mengamankan kebijakan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Lampung. Bikin malu dan mencoreng nama baik partai saja. Serahkan kepada pengurus lainnya yang mampu bertanggungjawab sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Bandarlampung. Bukan Omdo,” tegas Alzier, Minggu, 14 Desember 2025.  

Seperti diketahui DPD Partai Golkar Kota Bandarlampung terancam “pecah”. Ini menyusulnya batal di gelarnya pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Kota Bandarlampung, yang seharusnya digelar hari Minggu 14 Desember 2025 ini.

Batalnya musda ini karena adanya peralihan pemilik suara, diantaranya beberapa Pimpinan Kecamatan (PK) yang semula mendukung H. Benny H Nauly Mansyur, S.Sos, SH, ternyata kini beralih kepada Handitya Narapati, SZP, SH., yang merupakan putra eks Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP.

Dari 20 PK se-Kota Bandarlampung, yang semula bulat mendukung Benny H Nauly Mansyur, diklaim kini hanya tersisa 9 PK.  Sementara 11 PK lainnya kini beralih mendukung Handitya Narapati.

“Akibat peralihan dukungan ini, kini PK yang mendukung Handitya Narapati diancam akan di copot dan di PLt-kan oleh Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandarlampung Riza Mirhadi. Namun kami tidak gentar. Adanya ancaman ini justru membuat kami semakin solid dan berkonsolidasi,” tegas Ketua DP AMPG Kota Bandarlampung, G. Miftahul Huda, Minggu, 14 Desember 2025.

Menurut, Miftahul Huda, pihaknya sangat menyayangkan dan sangat prihatin dengan adanya proses penundaan pelaksanaan musda yang terkesan tak transparan, dan penuh nuansa intimidasi. Dimana pemilik suara dalam hal ini PK diarahkan untuk bulat mendukung salahsatu calon yakni Benny H Nauly Mansyur. Dan Bila tidak dipatuhi, maka PK itu diancam akan di copot.

“Yang kami prihatin, ancaman pencopotan PK dan di Plt-kan ini, disampaikan langsung oleh Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandarlampung, Riza Mirhadi.Tapi sekali lagi, kami tidak gentar. Dalam AD/ART Partai Golkar, mana bisa Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandarlampung mem-Plt-kan PK. Ini namanya sewenang-wenang dan merupakan pelanggaran. Akan kami lawan terus,” tutur G. Miftahul Huda.

Dilanjutkanya, kini dirinya bersama 11 PK Partai Golkar, sudah bulat mendukung, Handitya Narapati. Alasannya, pihaknya sudah merasa “jengah” dengan kondisi yang ada di DPD Partai Golkar Kota Bandarlampung. Dimana, dalam proses persiapan musda, terkesan tak transparan, dan penuh ancaman untuk mengkondisikan mendukung salahsatu calon. Sehingga PK sebagai pemilik suara, terkesan tidak dihargai dan di gormati.

“Selain alasan ini, mengapa kami mengalihkan dukungan dari Benny H Nauly Mansyur kepada Handitya Narapati, karena kami melihat sosok Handitya Narapati-lah yang tepat dan memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandarlampung 2025-2030. Ini dibuktikan dengan posisinya sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung dari Dapil Kota Bandarlampung,” pungkasnya.

Sayangnya dihubungi terpisah Plt Ketua DPD Partai Golkar kota Bandarlampung, Riza Mirhadi, belum menjawab saat dikonfirmasi. Padahal tim redaksi media sudah berusaha menghubungi via aplikasi Whatapss miliknya.(red)