BANTEN – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung dan Banten sepakat jadi tuan rumah PON 2032 dahulu, baru kemudian membahas masalah teknis.

Kesepakatan tersebut tertuang dalam pertemua antara KONI Lampung dan Banten, Rabu (17/12) pagi di Aula KONI Banten.

KONI Lampung yang diwakili oleh Wakil Ketua II Riagus Ria, SE MM dan Wakil Ketua IV Ir A Chrisna Putra, MM MEP disambut langsung oleh Ketua Umum KONI Banten Dr H Agus Rasyid, SH MH dan Sekretaris Umumnya Roni Alfanto dengan pengalungan selendang dan pemasangan kupluk khas Banten.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat bahwa Lampung Banten atau Banten Lampung, harus menjadi dulu calon tuan rumah bersama PON 2032. Setelah itu baru membahas masalah teknis dan.lainnya, sehingga misi utama keduanya adalah bagaimana menjadi calon tuan rumah bersama PON 2032 mendatang.

Ketua KONI Banten Agus Rasyid menyatakan, untuk bisa menjadi pemenang (menjadi calon tuan rumah bersama PON 2032), kedua daerah harus menyerang terlebih dahulu.

Kata dia, Banten sudah menyiapkan anggaran 3.5 miliar dari 7 miliar yang diminta KONI Pusat untuk pendaftaran yang menjadi syarat utama.

“Sesuai dengan penjelasan Kadispora Banten. Kami sudah siap storkan uang 3,5 miiiar pada Februari tahun depan. Kami minta Lampung juga siap,” katanya.

Sementara itu Wakil Ketua II KONI Lampung Riagus Ria menegaskan, Lampung juga sudah menyiapkan anggaran tersebut sebagai keseriusan Lampung dam Banten menjadi tuan rumah bersama PON 2032. Dia juga menegaskan, angaran tersebut direncanakan disetor ke pusat pada bulan Februari 2026 mendatang.

“Lampung siap dan sudah menyiapkan anggaran sama dengan Banten. In syaa Allah Februari, sudah bisa kita setorkan pada Pusat. Mudah-mudahan bisa berbarengan dengan Banten, saat penyetoran anggaran tersebut,” kata Riagus.

Rombongan KONI Lampung, juga berkesempatan melihat Banten Internasional Stadium (BIS), yang rencananya akan menjadi tempat pembukaan PON 2032, sesuai dengan pengajuan venue di Banten.

Dalam sambutan KONI Banten, ditampilkan atraksi debus oleh Ketua Umum KONI Banten, yang juga merupakan pembina seni budaya setempat. (*)