KUDUS – Maulana Abi Tama mengaku bangga bisa meraih medali di perhelatan PON Beladiri I Kudus 2025.

Meski harus puas dengan perunggu, tapi diakuinya capaian itu sungguh di luar ekspetasinya.

“Medali ini saya persembahkan untuk orangtua yang selalu mendukung saya,” kata mahasiswa Pendidikan Jasmani FKIP Unila angkatan 2022.

“Bukan buat pacar?” Seloroh wartawan. Maulana Abi hanya tersenyum. “Buat orangtua,” ulang pemuda yang berdomisili di Kota Metro, 29 Banjarsari ini

Putra pertama dari pasangan Siswantoro dan Indrayati ini cukup puas
berhasil meraih medali, sesuai yang diharapkan orangtuanya yang hanya seorang buruh tani.

Ia juga puas bisa mewujudkan harapan manager, pelatih dan masyarakat Lampung meski sejatinya ia hampir saja setidaknya merebut perak, bahkan mungkin emas di kelas 53 Kg Sport Putra.

Di semifinal, Maulana Abi Tama sempat leading 4-1 dari lawannya asal Kalimantan Timur Muhammad Abilah. Namun ia justru kalah di menit akhir dengan skor 4-5.

Ternyata Maulana Abi mengaku tidak kehilangan fokus. Salah satu yang membuat ‘selip’ di menit akhir, kata dia, adalah faktor lapangan.

“Tadi lapangan sangat licin (karena keringat). Berdiri saja hampir jatuh lagi,” akunya.

Maulana Abi mengaku akan menyimpan pengalaman ini dan melakukan evaluasi bersama pelatih.

“Semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” katanya. (ilo)