BANDAR LAMPUNG � Sejumlah dedengkot musik Lampung kembali unjuk gigi dalam “live performance” di Panggung Terbuka Dewan Kesenian Lampung (DKL), Komplek PKOR Wayhalim, Kota Bandar Lampung bertajuk “Lampung Blues and Jazz 2”.
Ini adalah kali pertama para musisi senior kembali manggung setelah dua setengah tahun �off� akibat pandemi Covid-19. Selain rocker senior, Harri Kohar, ada juga mantan Bupati Lampung Tengah Andi Ahmad Sampurna Jaya dan sejumlah rocker senior lainnya.
Sore itu, Hari Kohar terlihat semangat naik panggung meski tubuhnya dirasa kurang fit. “Maaf, agak kurang sehat,” ujarnya sambil meraih mik dengan penampilan rock.
Tak sekedar nyanyi, rocker berlatarbelakang pengusaha ini juga menurunkan sejumlah sound system MIKA buat menyukseskan pagelaran.
Ketika drum menghentak dan gitar melengking sore itu, dengan lagu milik Grup Band Trouble Maker yang berjudul “Further in the Sea”, Harry Kohar mulai tampil “liar” namun enerjik, enak dilihat dan didengar.
Gaya panggungnya juga masih seperti dulu. Iseng dan tengil. Di saat intro musik, ia mengangkat tinggi tiang mik dan mengangkat organ walau acara itu bertajuk musik blues dan jazz. Namun begitu, aksi panggungnya tetap enak dilihat dan kocak.
Dengan suasana yang semakin cair, Harry Kohar menyanyikan lagu “Funky Stuff” grup musik Kool and the Gank serta “Boogie Man” dari Band Jimmi Course. Tak bisa berkhianat, Harry Kohar ada rock yang kali ini diberi sentuhan sedikit “toping” jazz.
Sementara Andi Ahmad tak mau ketinggalan. Mantan Bupati Lampung Tengah ini tampil dengan membawakan lagu Lampung “Seminung” dan pop tempo dulu.
Penampilannya jadi berwarna dengan sentuhan musik pengiringnya yang ngejazzy. Setelah para senior, para anak muda tampil dengan jazz kentalnya dari jazz standar hingga fusion.
Acara itu digagas Masri Yahya dari KJ2 Wayhalim, Aviep DKL Lampung, dll serta kekompakan musisi-musisi senior dan yunior yang tertera dalam flyer elektronik: New Harmoni Band, Jhoni Bossa, Bobby Trio, Amoeng and Frient, dll. (pkt)