BANDARLAMPUNG�� Wacana agar keberadaan staf khusus (stafsus) Walikota Bandarlampung dibubarkan terus bergulir. Wacana yang pertama kali digulirkan oleh Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW-NU) Provinsi Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie itu, kini mendapat dukungan dari Hi. Darussalam, S.H. Ketua Dewan Penasehat Keluarga Besar Batang Sembilan Provinsi Lampung ini meminta Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana mengevaluasi dan merombak total keberadaan para stafsus dilingkungan Pemkot Bandarlampung.
�Jika memang tidak efektif, ya sebaiknya dibubarkan saja keberadaan stafsus Walikota Bandarlampung tersebut,� tegas Darussalam, Senin (18/4).
Menurut Darussalam, semestinya Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana melakukan evaluasi menyeluruh. Jika memang hasil evaluasi didapati banyak stafsus yang keberadaan tak efektif, maka seharusnya diberhentikan.
�Mungkin tidak semua. Bisa saja ada sekitar 20 persen stafsus yang layak dipertahankan karena benar-benar efektif dan ada manfaatnya bagi Pemkot Bandarlampung. Selebihnya Walikota Bandarlampung harus bersikap tegas. Copot dan berhentikan saja,� pinta Darussalam.
Mengapa ? �Ini mengingat kondisi keuangan Pemkot Bandarlampung yang sedang sulit. Jika langkah tegas diambil, tentu dapat menghemat pengeluaran Pemkot Bandarlampung. Apalagi uang dibayarkan adalah uang rakyat,� tandasnya.
Sayangnya hingga berita ini dibuat, belum didapat konfirmasi dari Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana. Meski pesan yang disampaikan via whatsapp ada tanda telah terbaca, namun belum mendapat balasan.
Sebelumnya diberitakan salahsatu tokoh masyarakat Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie mengusulkan pada Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana membubarkan saja stafsus yang dinilainya tidak memberi banyak kontribusi. Alzier yang merupakan pendukung Eva Dwiana saat Pilkada lalu mengaku tak melihat banyak peran stafsus dalam membantu walikota dalam menyelesaikan banyak masalah kota. Salah satunya adalah banjir.
�Bunda Eva itu seperti kerja sendirian. Bubar-bubarin wae stafsus-stafsus itu, kalo tidak ada guna-gunanya, tak ngasih masukan,� kata Mantan Ketua Partai Golkar Lampung tiga periode itu, Minggu (17/4/2022).
Alzier mengakui usulan ini akan dirasa pahit. Namun, kata dia, ini merupakan fakta dan kebenaran. �Bantulah pemikiran-pemikiran, kerja-kerja. Jangan makan gaji buta wae yo,� sindirnya.
Sementara salah satu stafsus walikota, Nizwar Affandi, membantah jika ia dan lainnya tak banyak memberi masukan pada Walikota. Ia menjelaskan salah satunya terkait banjir. Menurut dia,�banjir di Bandar Lampung terjadi akibat kebijakan-kebijakan �ngawur� pemimpin sebelumnya. Eva kebagian kena getahnya.(red)