LAMPUNG SELATAN – Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif Gunung Anak Krakatau (GAK). Dalam beberapa hari terakhir GAK mengalami peningkatan aktivitas.
Terakhir, GAK kembali memuntahkan material abu pada hari Sabtu-Minggu (10-11/6/2023), dengan lontaran tertinggi mencapai 3.500 meter.
Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana geologi (PVMBG) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM RI), Jumono melaporkan, letusan terkini terjadi pada hari Minggu (11/6), sekitar pukul 00.30 WIB.
“Tinggi kolom abu kurang lebih 2000 meter diatas puncak, atau sekitar 2157 meter diatas permukaan laut,” katanya.
Jumono melanjutkan, kolom abu terlihat berwarna kelabu berintensitas tebal menuju arah barat laut.
“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 65 milimeter, dan durasi 436 detik,” ujarnya.
Sebelumnya, Petugas PVMBG Kementerian ESDM RI, Ade Yasser Akhmad Purwata juga mencatat, letusan GAK pada hari Sabtu (10/6), sekitar pukul 17.50 WIB.
“Dengan tinggi kolom abu sekitar 3.500 meter diatas puncak atau 3.657 meter diatas permukaan laut,” kata Ade.
Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke barat laut.
“Letusan Gunung Anak Krakatau tercatat di seismograf, dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi 157 detik,” tutup Ade.
Meski hasil pengamatan visual dan instrumental menunjukkan GAK mengalami peningkatan aktivitas, namun masih berada pada level 3 atau waspada. (kpt)