BANDARLAMPUNG – Ketua DPP Partai Golkar Aziz Syamsuddin mengaku ikhlas Airlangga Hartato menjadi Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar. Karenanya anggota DPR RI Dapil Lampung ini pun memilih mundur dari bursa calon ketum Partai Golkar. Alasannya, Aziz mengaku ingin lebih mengutamakan kepentingan partai daripada kepentingan pribadi.
“Ada kepentingan yang lebih besar daripada sekedar perebutan ketua umum. Ada Pilkada dan Pileg dan Pilpres. Saya tidak ingin partai gaduh,� tutur Aziz. �Nantinya apapun kebijakan ketua umum, pasti akan saya support,” tegas Aziz lagi.
Airlangga sendiri rencananya akan dikukuhkan sebagai Ketum DPP Partai Golkar di musyawarah nasional luar biasa (Munaslub). Munaslub bakal digelar di Jakarta pada 19-20 Desember 2017 mendatang. Sehari sebelumnya, Golkar akan menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas).
Disisi lain, Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan bahwa tidak ada faksi-faksi di internal partainya. Hal ini dikatakan dalam sambutan perdana sebagai Ketum Partai Golkar pengganti Setya Novanto (Setnov) usai rapat pleno DPP, Rabu (13/12/17) malam.
“Tidak ada faksi-faksi, yang ada kita bersama menyelesaikan persiapan pilkada, pileg dan pilpres,” kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Dipaparkannya, hasil rapat pleno DPP Partai Golkar ini sudah sesuai dengan kehendak rakyat. “Tentu hasil pleno akan ditindaklanjuti rapat pimpinan nasional dan munaslub. “Ini menunjukkan proses demokrasi telah berjalan sesuai tata tertib,” tutupnya.(red/net)