LAMPUNG SELATAN – Event music Djarum yang digelar di Stadion Raden Intan, Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel), Rabu (20/11) malam disoal.
Pasalnya, sejak mulai persiapan gelaran event itu, pihak Event Organizer (EO) CV. Dua Enam sama sekali tak berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Desa Kedaton, maupun Karang Taruna Desa Kedaton.
Wakil Ketua Karang Taruna Desa Kedaton, Firnando Lukman menegaskan, pada dasarnya para pemuda di sekitar Stadion Raden Intan mendukung gelaran event tersebut. Namun, pihaknya memperingatkan keterlibatan pemuda setempat harus menjadi prioritas.
“Kami mendukung acara ini berlangsung, tapi harus tau juga mengenai atitude nya seperti apa. Mestinya, izin atau pemberitahuan itu ke pihak desa atau Karang Taaruna dulu, baru ke dinas,” ungkapnya.
Setidaknya, ketika dalam gelaran event ini dimulai dengan izin dari bawah (Pemerintah Desa dan Karang Taruna), para pemuda setempat dapat membantu kelancaran acara. Terlebih, soal izin pun biasanya karang taruna mendampingi pihak EO.
“Pertama, kita dapat memberdayakan para pemuda setempat. Kedua, mengenai retribusi izin juga lebih transparan. Ketiga, tidak akan terjadi misskomunikasi ketika acara berlangsung, karna memang semua pihak sudah tahu,” imbuhnya.
Sementara, perwakilan pihak EO, Nurul, mengaku tidak tahu dengan tata cara tersebut. Ia hanya prioritas izin penggunaan fasilitas tempat ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).
“Dan pada saat kami berkoordinasi dengan dinas, mereka (Pihak Dispora, red) tidak memberitahu bagaimana biasanya. Ini jadi pelajaran buat kami selaku EO,” kata Nurul kepada wartawan BE 1 Lampung.
Sayangnya, saat ditanya mengani bagaimana proses izin tersebut, ia tak dapat menjawab. Menurutnya, itu merupakan dapur masing – masing.
“Janganlah itu urusan dapur masing-masing. Saya tidak berani ngomong. Yang jelas, saya ketemu sama Pak Setiawan dan Pak Kadis Ariswandi,” lanjut perempuan berkerudung itu.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dispora belum berhasil dikonfirmasi. Saat media ini berusaha menemui Kepala Dispora, Aris Wandi, saat acara berlangsung, pihaknya tidak ada dilokasi. Begitupun saat dihubungi melalui pesan whatsapp, nomornya tidak aktif. (Doy)