BANDARLAMPUNG – Alumni Universitas Lampung (Unila) Bambang Joko Dwi Sunarto, S.H., M.H, mengaku prihatin. Ini seiring rusak dan hancurnya kondisi lapangan olahraga Sepakbola Unila.
“Kondisi lapangan olahraga Sepakbola Unila digunakan untuk kegiatan apa ini ya. Apa Ibu Rektor tahu nggak ya. Semoga aset yang dibangun dengan mahal, pemeliharaannya pun mahal, tidak dirusak karena mau dapat uang instan dan kecil pula. Cukup apa enggak pendapatan uang sewa untuk recovery, pemulihan kondisi lapangan yang hampir seperti sawah. Sedih ngeliatnya. Saya harap Ibu Rektor Unila menegur pengelola UPT Fasilitas Olahraga, lapangan Sepak Bola khususnya. Jika tak bisa menjaga dan memelihara, ya minimal jangan merusak yang sudah ada,” tutur Bambang Joko Dwi Sunarto, Senin, 20 Oktober 2025.
Sebelumnya Lapangan Sepak Bola Unila ini dipakai oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unila. Rangkaian acara yang dinamakan Diwangkara Festival dihadiri Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M., ASEAN Eng., selaku Rektor Unila. Diwangkara Festival menjadi puncak dari rangkaian perayaan Dies Natalis ke-60 Unila. Acara ini menghadirkan sejumlah musisi ternama seperti Hindia, Bernadya, dan Feast.
Prof. Lusmeilia Afriani, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan mahasiswa yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini.
“Kegiatan ini adalah bukti nyata kebersamaan dan kemampuan mahasiswa Universitas Lampung. Tidak hanya sekadar ilmu di bangku kuliah, tetapi juga kepemimpinan, tanggung jawab, dan kerja sama yang tercermin dalam penyelenggaraan acara sebesar ini,” ujar Prof. Lusmeilia sebagamana dilansir website Unila.ac.id., Minggu, 19 Oktober 2025.(red/net)