LAMPUNG— M. Aqwam Nugraha Mahasiswa S-1 Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung (FMIPA Unila) yang juga menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Biologi (Himbio) FMIPA Unila bersama tim berhasil meraih Medal Emas (Gold Medal) untuk tema kesehatan dan posisi Juara Umum ke-2 (2nd Winner) secara keseluruhan pada ajang bergengsi 2nd International Youth Summit (IYS) 2024.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sentosa Foundation, Nusantara Muda, WAYS, dan CEM Universiti Putra Malaysia (UPM) di Kuala Lumpur Malaysia, (7–15 November 2024).

Tema yang diangkat pada even IYS 2024 adalah “Prezuno (Preventive Zoonosis): Digital Platform for Prevention and Control of Zoonosis Problems to Improve Health in Lampung Province.” Topik Pekan Konservasi Sumber Daya Alam (PKSDA) ke-28 yang diselenggarakan oleh Himbio FMIPA Unila yang menjadi inspirasi dalam pengembangan aplikasi tersebut.

Prezuno adalah sebuah platform edukasi dan pencegahan berbasis digital yang menyediakan informasi lengkap tentang zoonosis, mulai dari jenis hewan yang rentan, macam virus, gejala-gejala, tindakan pencegahan, hingga layanan konsultasi dengan dokter hewan. Aplikasi ini juga bekerja sama dengan berbagai instansi, komunitas, dan NGO untuk memperluas jangkauan edukasi dan mendukung tujuan kesehatan bersama.

Menurut Aqwam, Senin (11/11/2024) �Kemenangan ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi tim. Saya terinspirasi dari PKSDA dan melihat betapa pentingnya edukasi dan pencegahan zoonosis, terutama di Provinsi Lampung. Prezuno adalah langkah kecil yang kami harapkan dapat membawa dampak besar bagi kesehatan masyarakat, dengan memberikan informasi yang mudah diakses dan layanan yang mendukung pencegahan penyakit zoonosis.�

Ketua Jurusan Biologi Dr. Jani Master, S.Si., M.Si. merasa bangga atas pencapaian Aqwam dan timnya yang mampu mengangkat isu kesehatan yang relevan dengan pendekatan digital yang inovatif. Ini membuktikan bahwa mahasiswa Biologi FMIPA Unila tidak hanya memiliki pengetahuan ilmiah yang kuat, tetapi juga mampu menciptakan solusi konkret bagi masyarakat. Prezuno diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif untuk program pengabdian berbasis riset yang berdampak nyata.

Sementara itu, Dekan FMIPA Unila Dr. Eng. Heri Satria, S.Si., M.Si. menyampaikan bahwa Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa FMIPA mampu bersaing di tingkat internasional dan mampu mengembangkan inovasi berbasis teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Prezuno adalah hasil dari kolaborasi ide kreatif dan ilmu pengetahuan yang luar biasa. Kami berharap aplikasi ini terus berkembang dan menjadi alat penting dalam pencegahan zoonosis di Indonesia,” imbuhnya.

(Iman/Rilis)