BANDARLAMPUNG � Ketua DPD I Partai Golkar Lampung Arinal Djunaidi menyatakan, Lampung menjadi salah satu provinsi yang memiliki potensi perpecahan tinggi pada pemilihan gubernur (pilgub).� Karena itu, ia mengajak seluruh bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur, partai politik, massa dan simpatisan, termasuk juga media untuk bersama-sama menjaga situasi tetap sejuk.
Demikian disampaikan Arinal pada Launching SKH BE 1 Lampung dan Donor Darah Sukarela di Taman Santap Rumah Kayu, Senin (15/5).� Menurut Arinal, para bakal calon dan elit parpol memegang peran penting terhadap massa dan simpatisan pendukungnya. �Karena itu sangat penting menjaga kesejukan iklim politik, keamanan, dan sosial demi menyelamatkan Lampung, jangan pilgub justru memecah belah Lampung,� ujar Arinal.
Mengenai pernyataan Wakil Ketua DPRD Lampung Ismet Roni bahwa masalah-masalah hukum jangan dijadikan isu apalagi masalah hukum yang belum tentu kebenarannya, Arinal juga sependapat.� Sebab isu yang belum tentu kebenarannya dan terus dikembangkan bisa memicu terjadinya polemik bahkan konflik. Pada akhirnya, menimbulkan perpecahan.
Seperti diberitakan BE 1 Lampung, Wakil Ketua DPRD Lampung Ismet Roni khawatir konstelasi persaingan antar kandidat justru menimbulkan perpecahan.
Adu fitnah, saling jegal pun bakal marak terjadi. Dan yang rugi justru adalah masyarakat di mana terjadi perpecahan sehingga bisa menimbulkan gejolak yang tidak diinginkan.
�Kini di medsos atau media massa sudah marak isu-isu yang ditampilkan adalah kelemahan atau kasus hukum kandidat sang tokoh yang berkeinginan maju dalam pilgub,� tutur Ismet Roni beberapa waktu lalu.
Ismet pun khawatir bakal ada �korban� diantara kandidat tokoh yang mulai melakukan sosialisasi. Dimana bakal ada yang tersangkut masalah hukum sehingga niat awal untuk maju pilgub menjadi batal. Padahal bila ditelusuri semua kandidat tokoh yang digadang-gadang sendiri tidak ada yang bersih seratus persen. Bila dibuka dan diungkap, tentunya semuanya pasti ada persoalan hukum.
�Untuk itu saya mohon, masalah-masalah hukum jangan dijadikan isu. Apalagi masalah hukum yang belum tentu kebenarannya. Ini nantinya hanya menjadi fitnah yang bisa menyentuh semua kandidat. Jujur saya takutnya, ada kandidat yang sedang sial, kasusnya diproses saat pilgub. Hal ini justru bakal merusak pesta demokrasi,� tambahnya.
Karenanya mantan Sekretaris DPD Partai Golkar Lampung ini pun menghimbau agar antar kandidat lebih mengedepankan isu-isu untuk membangun Lampung kedepan.
Caranya dengan menyampaikan program unggulan dalam visi-misinya, sehingga dapat menjadi alternatif untuk dijadikan referensi bagi masyarakat guna menentukan pilihan. Cara-cara seperti ini tentunya lebih elegan dan bijaksana. Dari pada menggunakan isu-isu Sara, primordialisme, masalah hukum atau lain.
�Kalau ini disepakati semua tokoh, tentunya proses tahapan pilgub dapat berjalan dengan lancar dan tenang. Dan tidak ada yang akan menjadi korban,� tutupnya.� (red)