PESAWARAN – Kegiatan memobilisasi ratusan emak-emak melakukan perjalanan religius wisata rohani atau ziarah ke Makam Wali Songo, menggunakan 10 bus pada 5-10 Agustus 2024 lalu, mendapat sorotan miring dari sejumlah elemen masyarakat. Pasalnya, kegiatan itu menggunakan dana APBD.
Sorotan muncul, setelah adanya dugaan kegiatan tersebut, syarat dengan muatan politik untuk kepentingan istri Bupati Pesawaran Dendi Romadhona, yakni Nanda Indira, yang maju mencalonkan diri sebagai Bupati Pesawaran pada kontestasi Pemilukada Pesawaran 2024.
Dugaan semakin kuat dengan dibagikannya kaos dan uang kepada setiap peserta sebesar Rp 350. 000 per orang, yang di masukkan ke dalam amplop bergambar foto Nanda Indira, yang dibagikan saat di dalam bus
” Ya, benar, saat di dalam bus, kami diberi kaos dan amplop yang bergambar Nanda Indira. Di dalamnya berisi uang sejumlah Rp 350.000,” ungkap peserta yang tidak ingin menyebutkan namanya, Sabtu (19/10/24).
“Saya juga tidak tahu maksud dari pemberian uang itu, karena semua peserta lain menerimanya, saya ikut saja,” tambahnya.
Karuan, kegiatan perjalanan itu mendapat kritik pedas tokoh pendiri Kabupaten Pesawaran, Mualim Taher, yang menyebut kegiatan semata hanya digunakan untuk meraih suara dan dukungan bagi si calon dengan mempolitisasi kegiatan keagamaan untuk kepentingan di dalam pencalonan.
“Ini adalah bentuk politisasi yang tidak etis, terlebih dalam acara keagamaan. Kegiatan religius seperti ziarah seharusnya bebas dari kepentingan politik,” ujarnya.
Selain itu, kata Mualim, dana yang digunakan untuk kegiatan perjalanan pulang pergi ziarah tersebut berasal dari APBD Pesawaran.
” APBD kan, tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik, terutama jika melibatkan calon yang memiliki hubungan dekat dengan pejabat daerah, seperti Nanda yang merupakan istri Bupati saat ini,” tandasnya.
Sementara Pemkab Pesawaran, Melalui Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat, Iwan Chandra tidak menampik program kegiatan, yang memang diselenggarakan oleh Pemkab tersebut. Meskipun dalam pelaksanaannya di serahkan kepada pihak ke tiga (Rekanan)
“Memang benar kegiatan ziarah tanggal 5-9 Agustus itu, Pemkab yang adakan, Tapi untuk pelaksanaannya diserahkan kepada pihak Rekanan,” terangnya.
Dia juga membenarkan sesuai speknya, kalau tiap peserta dibekali uang saku sebesar Rp 350.000 dan Kaos kepada setiap peserta. Tapi terhadap adanya amplop bergambar Istri Bupati (Nanda Indira) pada pembagian uang saku tersebut, dirinya tidak mengetahui, karena sudah di areal, yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab pihak Rekanan.
” Benar sesuai Speknya, kepada tiap orang peserta Ziarah dikasih uang saku Rp 350.000 dan kaos. Tapi dengan amplop bergambar Nanda itu, Saya gak bisa koment, sebab sudah di luar kewenangan kita. Itu sudah areal yang menjadi tanggung jawab Rekanannya,” pungkasnya. (tim)