KALIANDA � Polisi dikabarkan berhasil menangkap eksekutor pembunuhan sadis wanita muda di rumah kosong di Desa Sabahbalau, Kecamatan Tanjungbintang, Lampung Selatan.
Pelaku yang diketahui bernama M. Tholif (33) ditangkap di kawasan Jagabaya II, Sukarame, Bandar Lampung, Senin (13/12) dinihari. Oleh polisi, pelaku ditembak di bagian kakinya.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edwin mengatakan, �pembunuhan itu berawal saat pelaku membawa korban PA, yang masih berusia 15 tahun ke rumah kosong di Desa Sabahbalau, untuk bersetubuh pada Selasa (30/11) sekitar pukul 23.30 WIB.
Namun, setelah berhubungan, pelaku mencekik leher korban dan membenturkan kepalanya ke lantai,
“Setelah memastikan korban tak bernyawa, pelaku melarikan diri menggunakan motor,” katanya.
Beberapa hari kemudian, mayat korban ditemukan warga sekitar dalam kondisi busuk.
“Pelaku dijerat Pasal 340 KUHP sub Pasal 338 sub Pasal 80 dan 81 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman mati,” katanya.
Kapolres mengatakan, Tholif mengaku diperintah oleh seseorang berinisial S untuk menghabisi nyawa PA.
Namun, pihaknya masih mendalami keterangan pelaku terkait keterlibatan S, yang ternyata adalah teman korban.
“Dari keterangan pelaku sementara, dia awalnya hanya mengenal S. Lalu pelaku diminta oleh S untuk menghabisi nyawa korban. Pelaku dijanjikan uang sebesar Rp500 ribu oleh S untuk menghabisi nyawa korban. Dan pelaku mengiyakan tawaran tersebut,” kata Edwin dalam ekspose, Senin (13/12).
Edwin menuturkan, Tholif dan korban berkenalan melalui aplikasi Michat. Lalu mereka menjalin komunikasi. Hingga suatu saat, pelaku mengajak korban jalan-jalan.
“Ia membelikan korban sepotong daster dan bulu mata,” jelasnya.
Edwin mengatakan, dari penuturan Tholif, korban sangat senang atas pemberian tersebut.
“Dia (korban) bilang saya baik karena udah beliin dia baju, beliin dia bulu mata,” kata Edwin menirukan ucapan Tholif.
“Lalu berapa hari kemudian kami janjian untuk ketemu. Saya menjemputnya ke rumah dan membawanya ke Desa Sabah Balau. Saat itu dia tidak tahu akan saya ajak ke sana. Dan dia mau,” sambungnya.
Menurut Edwin, kronologi tersebut sesuai dengan keterangan saksi-saksi yang merupakan teman korban.
“Saksi-saksi itu melihat pelaku menjemput korban di rumahnya. Lalu mereka membuntuti motor pelaku hingga ke Desa Sabah Balau. Namun mereka kehilangan jejak ketika sampai di Tugu Perahu (dekat kampus Itera). Mereka sempat menunggu berapa lama, hingga motor pelaku muncul,” katanya.
Ketika itu Tholif terlihat sendirian tanpa ditemani korban.
“Mereka pun menaruh curiga terhadap pelaku, namun belum berani melapor. Hingga akhirnya berita ini naik,” jelasnya.
Edwin mengatakan, pihaknya akan mendalami kemungkinan keterlibatan pelaku lain dalam kasus ini.
“Keterangan dari pelaku tetap akan kita tindak lanjuti terkait ada keterlibatan orang lain, yakni S, dalam kasus pembunuhan ini. Saudari S juga sudah kita mintai keterangan. Namun sampai saat ini bukti-butki maupun keterangan dari saksi belum mengarah ke sana. Kita belum menemukan korelasi atau benang merahnya di sana,” beber Edwin.
“Hari ini yang kita lakukan hanyalah ekspose kasus atau peristiwa pembunuhannya saja. Kita tampilkan pelaku. Dan modus aksi tersebut. Untuk keterlibatan pelaku lain, masih akan kita lakukan penyidikan,” pungkasnya.
Masih SMP
Korban PA diketahui merupakan pelajar di salah sati SMP Negeri di Bandar Lampung. Ia duduk di bangku kelas 9.
Selama ini ia tinggal bersama neneknya, Ekawati (40) di Kota Karang, Teluk Betung Barat, Bandar Lampung. Sementara kedua orang tuanya sudah bercerai dan entah dimana.
Sebelumnya, Ernawati mengaku bingung karena sudah sepekan korban yang tak kunjung pulang-pulang. �Menurut Ernawati, terakhir dia bertemu dengan cucunya pada 27 November 2021.
Dari rumah, korban pergi bersama seseorang diduga temannya. Sejak itu ia tidak pernah pulang.
Saat ditemukan warga, korban tewas dengan kondisi tanpa busana, dan kondisi mengangkang, dan sudah dikerubuti belatung.
Pihak keluarga akhirnya meyakini bahwa korban adalah MPA setelah melihat jam tangan yang terpasang di pergelangan tangan mayat tersebut.
Jenazah Putri Andini sendiri sudah dimakamkan di TPU Umbul Asem, Kota Karang, Bandar Lampung, Rabu (8/12). (lpc)