PESAWARAN – Meski mendapat undangan, sejumlah ibu-ibu pengajian di Pesawaran tak menghadiri pengajian yang diisi Ustad Abdul Somad di Desa Sungai Langkah Kecamatan Gedongtataan.
Padahal pengajian dihadiri Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Ganjar Jationo yang mewakili Gubernur, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Darusallam KH. Edi Maulana, Ketua Kopayapi Nur Rohim Guntur Rayitno, Wakil Ketua DPRD Pesawaran Aria Guna, Forkopimda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat.
Ibu-ibu pengajian ogah datang karena kehadiran ustad kondang di Bumi Andan Jejama tersebut, ditengarai sarat membawa misi yang diduga adanya muatan politik, untuk mempengaruhi dan mengarahkan umat agar mendukung ke salah satu Calon Bupati pada Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilkada Pesawaran 2025 mendatang.
“Kami, mohon maaf kepada Ustad Abdul Somad tidak bisa menghadiri acara tausiyahnya, karena kami tidak ingin acara yang harusnya sakral dan suci itu, harus di ternoda dengan muatan politik, yang akan merusak kemaslahatan bagi umat dan makna kebaikan dari acara itu sendiri,” ucap salah satu Ketua Kelompok Pengajian di kecamatan setempat, Minggu (27/4/25)
“Sekali lagi, kami mohonkan maaf kepada Ustad Somad, kami tidak hadir, bukan berarti kami tidak cinta sama Ustad, tapi karena kami tetap ingin menjaga netralitas jemaah kami,” tambahnya.
Diketahui kehadiran Ustad di kabupaten setempat, untuk memberikan tausiyah di Acara Tablik Akbar dan Pemberian Santunan kepada Anak Yatim Piatu, yang di selenggarakan Yayasan Pecinta Anak Yatim Piatu (Kopayapi) Nur Rohim, Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran. (*)