Misteri Satu Keluarga Tewas di Kalideres, HengkyL Kami Tidak Mau Gegabah Simpulkan Korban Tewas Kelaparan
JAKARTA – Kematian empat orang keluarga di Kalideres masih menjadi misteri. Meski terlihat kering, polisi tak mau buru-buru menyimpulkan korban tewas kelaparan dan kehausan.
Direktur Reskrim Polda Metro Jayam Kombes Pol. Hengki Haryadi mengaku tidak akan gegabah secara cepat menyimpulkan 4 orang yang di temukan meninggal dunia yang sudah mengering tersebut dikarenakan kelaparan ataupun korban pembunuhan.
Hengki menyebutkan timnya turun langsung untuk membantu Polres Metro Jakarta Barat dalam mengusut lebih dalam terkait penyebab kematian sekeluarga tersebut.
“Ditreskrium Polda Metro Jaya telah diterjunkan kelapangan,mem-back up Polres Metro Jakarta Barat dalam penyelidikan kasus tersebut. Kami membantu Polres Metro Jakarta Barat untuk mengungkap penyebab kematian sekeluarga di Kalideres secara ilmiah sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara Hukum” terang Kombes Hengki Haryadi Sabtu (12/11) melalui pesan WA nya yang di tujukan kesejumlah awak media.
Hengki mengaku akan melakukan penyelidikan dengan metoda induktif dan deduktif untuk membuat terang tabir kematian sekeluarga di Kalideres ini.
“Yang helas secara induktif, yaitu olah TKP sudah dilaksanakan. Sedangkan secara deduktif, kami akan mendalami informasi,” tambahnya.
Kemudian adanya informasi tentang tidak ditemukannya bahan makanan hingga ada soal Kapur Barus (red bahan kimia), saat ini, kata Hengki Haryadi, pihaknya menunggu hasil kedokteran forensik dan laboratorium forensik. Termasuk mendalami kemungkinan adanya zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh korban.
“Proses kedokteran forensik maupun laboratorium forensik (untuk pemeriksaan toksikologi dan histopatologi) masih kita tunggu mengenai sebab-sebab kematian secara akurat,” tegas Hengki Haryadi.
Sementara hal hal yang disampaikan bahwa para korban mati karena Kelaparan Hengki Haryadi juga menyebutkan bahwa hal itu belum bisa dipertanggungjawabkan.
“Yang paling utama secara scientific crime investigation, tim Polda Metro Jaya dan Polres Jakbar masih terus mendalami dan menanti hasilnya, baik dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik. Artinya, perihal kematian disebabkan kelaparan itu belum bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya lagi
Sebelumnya Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol. Pasma Royce menduga, keluarga yang ditemukan tewas di dalam rumah meninggal dunia dalam waktu yang tidak bersamaan.
“Jadi itu dari bapaknya, ibunya, iparnya, semuanya di waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda-beda,” kata Pasma kepada wartawan, Jumat (11/11).
Royce mengatakan keempatnya meninggal dunia sudah lebih dari tiga minggu. Itu diketahui dari hasil yang diteliti oleh dokter forensik.
“Berdasarkan keterangan dokter forensik bahwa kematian ini dari tiga minggu yang lalu,” kata dia.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengatakan hingga saat ini waktu kematian keluarga tersebut masih belum diketahui pasti. Dia juga belum bisa memastikan perbedaan hari atau jam keempatnya meninggal dunia.
“lya, benar tiga minggu kurang lebih. Dengan waktu kematian yang berbeda entah beda hari atau beda jam,” terang Syafri.
Empat orang ditemukan tewas di dalam rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11).
Keempat jasad itu yakni seorang bapak berinisial RG (71), anak berinisial DF (42), ibu berinisial RM (66), dan paman berinisial BG (68).
Usai penemuan, keempat jasad itu kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi. Setelah diperiksa, tim dokter forensik menyatakan tidak menemukan bekas luka penganiayaan pada empat jasad tersebut.
Polisi menduga mereka semua meninggal dunia lantaran tidak mendapat asupan makanan dan minuman dalam waktu yang lama.
Polisi juga mendapati banyak barang yang sudah dimasukkan ke dalam kardus. Kulkas pun kosong. Kondisi yang umum ditemukan ketika keluarga ingin pindah rumah.
“Banyak barang barang yang dimasukkan kardus dan lain-lain, diikat juga. Barang kayak bajunya juga udah diikat gini, kayak orang mau pindah, lampu juga banyak sudah banyak yang dicopot,” kata Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar. (cn)