BANDARLAMPUNG – Dukungan terhadap Hanan A. Rozak sebagai Bakal Calon Gubernur Lampung menggantikan Arinal Djunaidi terus mengalir dari internal Partai Golkar. Setelah anggota DPRD Lampung, Drs. H. Azwar Yacub menyatakan dukungannya, kini langkah serupa ditempuh mantan anggota DPRD Lampung yang juga Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Lampung, Ismet H. Djayanegara.
Menurut Ismet, anggota DPR-RI Hanan A Rozak yang juga merupakan Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar telah melaksanakan langkah cerdas. Yakni melakukan koordinasi, konsolidasi dan sosialisasi kerja politik pemenangan Pilgub Lampung. Ini sejalan Surat Perintah DPP Partai Golkar Nomor: Sprin-1370/DPP/GOLKAR/XI/2023, yang ditandatangani Ketua Umum, Airlangga Hartarto dan Sekjen, Lodewijk F. Paulus, yang memerintahkan Hanan jadi Bakal Calon Gubernur Lampung.
“Kewenangan menetapkan Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah yang diusung Partai Golkar di Pilkada Tahun 2024 kewenangan DPP. Bukan kewenangan DPD Partai Golkar Provinsi, apalagi Kabupaten/Kota, tegas Ismet.
�Sehingga apabila ada pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Lampung atau Kabupaten/Kota yang menghalangi terlaksananya Surat Perintah DPP Partai Golkar, berarti sudah membangkang dan melawan perintah dan kebijakan DPP Partai GOLKAR,” papar Ismet lagi.
Ismet H. Djayanegara “meyakini kemampuan managerial, kompetensi dan leadership Hanan A. Rozak apabila mendapat kepercayaan masyarakat mengemban amanah memimpin Lampung 2024 � 2029. Sebab pengalamannya tidak diragukan lagi dan sangat lengkap di berbagai jabatan Ekskutif dan di Legislatif, maupun di Organisasi Kemasyarakatan, untuk membawa Lampung Maju.
Sebelumnya dukungan serupa dikatakan Azwar Yacub. Dia yakin DPP Partai Golkar memilih nama Hanan A. Rozak sebagai Cagub Lampung.
�Keliatannya Hanan A. Rozak. Sama Arinal Djunaidi orang sudah malas �karena terlalu sombong. Mungkin asetnya sudah kebanyakan,� terang Azwar Yacub lagi, Minggu 7 April 2024.
Pertimbangan lainnya karena sosok Hanan lebih dicintai dan dekat masyarakat Lampung sehingga bisa membawa kebesaran Partai Golkar. Ini dibuktikan dengan terpilihnya kembali dirinya sebagai anggota DPR-RI.
�Kalau Arinal apa yang sudah diperbuatnya untuk partai. Sebagai ketua, dia wajib memenangkan Partai Golkar di Lampung. Tapi entah mengapa, saya tak pernah melihat ada perjuangan untuk Partai,� tegas Azwar Yacub lagi.
Bukti teranyar, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus bisa keok dan kalah di Pileg 14 Februari 2024 lalu sehingga gagal ke Senayan dari Dapil Lampung I. Padahal sosok Lodewijk F. Paulus merupakan simbol dan marwah partai. Jadi ini jelas merupakan tragedi yang memalukan dan memilukan.
�Padahal jika Arinal Djunaidi mau dan ada niat agar Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus menang Pileg, itu sangat mudah. Tinggal �pejam mata� saja. Sebab selain sebagai Ketua DPD Partai Golkar Lampung, Arinal itu juga �penguasa�. Dia Gubernur Lampung. Sangat mudah �memerintah� atau �memobilisasi� dukungan. Tapi ya itu, tak ada sedikitpun statmen atau pernyataannya untuk kebesaran Partai Golkar, Pembinaan tidak jalan, konsolidasi di bawah gak pernah. Salahsatu contoh saja. Coba dicek, apa pernah beliau menghadiri satu saja acara musda Golkar DPD tingkat Kabupaten/Kota di Lampung,� papar Azwar Yacub lagi.
Selain Azwar Yacub, hasil pileg 2024 yang membuat Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus tersungkur, juga direspon mantan Ketua DPD Partai Golkar Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie.
�Ini jelas tragedi memalukan. Saya ikut prihatin. Dimana sosok Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus adalah marwah atau simbol partai,� ujar Alzier Dianis Thabranie.
Menurut Alzier, harusnya peristiwa ini tak mesti terjadi. Yakni bila semua pengurus Partai Golkar baik tingkat provinsi maupun Kabupaten/Kota khususnya di Dapil 1 bekerja maksimal. Seperti di kota Bandarlampung dan Kabupaten Lampung Selatan. Dimana di kedua daerah ini, Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk malah menderita kekalahan telak perolehan suaranya.
�Tapi yang terjadi sebaliknya. Perolehan suara Lodewijk tak maksimal. Ini artinya pengurus atau caleg di tingkat kabupaten/kota atau provinsi hanya �menyelamatkan� badannya masing-masing. Tidak peduli pencalonan Sekjen DPP Partai Golkar,� ujarnya.
Untuk itu Alzier meminta agar secepat nya sebelum Munas Golkar tahun ini, DPP Partai Golkar segera mengevaluasi kepengurusan DPD Golkar Lampung.
�Untuk diketahui saja, zaman saya dulu ada 12 kursi di DPRD Provinsi Lampung. Sementara itu menurun. Artinya ada yang tidak benar,� tambahnya. (red)