BANDARLAMPUNG � Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) mungkin dapat dikatakan merupakan partai yang tidak solid dalam menyongsong Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Juni 2018 mendatang. Pasalnya kedua partai ini merupakan partai yang paling banyak kadernya melakukan �pembangkangan�.

Seperti PKB misalnya. Berdasarkan keputusan DPP PKB, mereka menetapkan pasangan Arinal Djunaidi dan Chusnunia alias Nunik sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung dalam pilkada serentak. Namun nyatanya banyak kadernya termasuk anggota DPRD Provinsi Lampung yang justru mendukung pasangan calon lain, yakni yang diusung Partai Nasdem, Hanura dan PKS, Mustafa dan Jajuli.

Dikonfirmasi tentang membelotnya beberapa kader PKB dan banyaknya kyai pondok pesantren (Ponpes) tersebut, ditanggapi dingin oleh Ketua PKB Lampung yang juga Cawagub Lampung, Chusnunia. Wanita yang karib disapa Nunik ini optimis pembelotan tersebut tak akan memberi dampak signifikan pada suara dukungan dirinya yang berpasangan dengan Arinal Djunaidi.

�Kita tetap yakin PKB tetap 100 persen. Kalau pun ada yang berseberangan pendapat, itu akan diatur dalam mekanisme partai,� kata Nunik didampingi Arinal Djunaidi dalam konferensi pers usai pendaftaran di KPU Lampung, Rabu (10/1) siang.

Nunik percaya kader PKB, khususnya dari kader perempuan sudah solid dan akan all-out memberi dukungan padanya.

Di tempat lain, kader senior PKB Khaidir Ibrahim juga menyatakan hal yang sama. Pria yang juga Ketua GP Ansor Lampung ini optimis PKB akan tetap solid menjalankan instruksi Ketua DPP PKB, Muhaimin Iskandar.

�Itu kan hanya beberapa segelintir,� kata Khaidir terkait komentar Wakil Ketua PKB Lampung, Khaidir Bujung bahwa sebagian pengurus PKB sudah berbulat hati mendukung pasangan calon lain, yakni Mustafa-Ahmad Jajuli.

Khaidir juga tak percaya bahwa sejumlah kyai di Ponpes sudah ikut memberi dukungan pada Mustafa-Jajuli. �Kyai yang mana? Nggak bener itu,� �pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPW PAN Lampung Zainudin Hasan juga menegaskan dukungan PAN sudah clear dan bulat diputuskan ke pasangan Arinal �Nunik. Ia mengatakan kebimbangan dukungan PAN kemarin hanya karena dinamika politik dinamis, yang disebabkan ada beberapa butir kesepakatan dalam rekomendasi PAN ke Arinal-Nunik yang tidak clear.

 

Terkait sanksi kader atau pengurus PAN yang membelot mendukung Ridho Bachtiar, adik kandung Ketua MPR Zulkifli Hasan ini mengatakan enggan berandai-andai dan menyerahkannya kepada yang kuasa, karena dia akan menyelsaikan menggunakan filosofi air.

 

�Saya tidak mau beranda-andai kalau hidup beranda-andai nanti tidak ada kesimpulan. Kita yakin saja setiap orang punya takdir dan garis tangan. Saya pakai ilmu air saja, dengan kelembutan seperti air, bisa menembus batu dan gunung dan bisa sampai ke laut, dan dukungan kita ini bulat,� tegasnya.

 

Diketahui sama dengan PKB, PAN juga banyak kadernya yang tidak menyatakan dukungan kepada pasangan Arinal-Nunik. Bedanya jika kader PKB membelot mendukung pasangan Mustafa-Jajuli, namun kader PAN membelot untuk mendukung pasangan Ridho Ficardo.(net)