TUBABA – Pj Bupati Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung M.Firsada tidak akan memperdulikan apapun yang dikatakan salah satu Anggota DPRD kabupaten setempat.

Hal tersebut dia katakan ketika para wartawan meminta tanggapannya terhadap berita yang beredar.

“Trserah saja. Saya hanya menjalankan perintah Kemendagri, yaitu mengendalikan inflasi dan menurunkan stunting. Saya bukan mau nyalon , mau nyaleg. Nggak ada tebar pesona. Terserah mau bilang apa,” ujar Firsada sambil berlalu.

Kemarin, DPRD Kabupaten Tulangbawang Barat menggelar sidang istimewa dalam rangka Ultah Provinsi Lampung yang ke 60 tahun 2024.
Rapat istimewa tersebut diadakan di ruang sidang gedung DPRD Kab Tubaba pada Senin (18/3/2004).

Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Yantoni menyoroti kinerja Penjabat (Pj) Bupati setempat, Firsada.

Menurut politisi partai Gerindra tersebut, kehadiran Firsada justru membuat kondisi Kabupaten Tubaba makin memburuk. Hal tersebut terungkap didalam obrolan group whats app yg ada di Tubaba pada Jumat (15/3/2024) dan juga melalui sambungan telpon.

Yantoni menilai kerjaan Firsada di Tubaba hanya tebar pesona. Tidak membawa manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

“Nah yang begini jelas merugikan masyarakat. Banyak kegiatan tinjau sana dan sini. Tapi hasilnya nihil. Tidak meringankan beban ekonomi masyarakat,” kata Yantoni.

Yantoni juga menyebut Firsada tidak mampu menjalin komunikasi yang harmonis dengan DPRD Tubaba. Pasalnya, banyak kegiatan Pemkab yang tidak berkomunikasi dengan DPRD.

“Pj Bupati itu rutin turun bersama Kapolres meninjau beras. Tapi masalah beras juga tidak tuntas. Jadi apa gunanya melakukan pemantauan kalau tidak ada manfaat yang jelas,” kata dia.

Anggota DPRD dua periode ini juga mengatakan, penilaian kinerja oleh Kemendagri yang menyatakan bahwa kinerja Firsada itu baik, berbanding terbalik dengan kenyataan yang sebenarnya.

“Kami menilai secara obyektif dan berdasarkan apa yang dirasakan masyarakat. Kami butuh kualitas kepemimpinan, bukan kuantitas,” ungkapnya.

Lebih jauh Yantoni juga menegaskan, dirinya tidak segan-segan untuk menyuarakan hati masyarakat terkait penolakan Firsada untuk tidak memimpin Tubaba kembali di tahun depan

Menurut Yantoni, Tubaba terbuka untuk siapapun. Akan tetapi dengan satu syarat yakni ikut andil dalam membangun serta memajukan daerah.

“Kalau memang tidak bisa melakukan itu tolong segera tinggalkan Tubaba,” pungkasnya..**( za )