BANDAR LAMPUNG � Pengurus Besar dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama disaran untuk tidak memaksakan diri menghelat Muktamar ke-34 dilakukan pada tahun ini.
Adalah Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampung yang menyarankan hal tersebut. Salah satu sebabnya adalah munculnya klaster pandemi Covid-19.
�Menurut kami sebaiknya digelar pada Maret 2022 mendatang. Jangan dilakukan tahun ini (2021). Sebab ini bisa menjadi klaster baru,” kata Ketua IKA PMII Lampung Noverisman Subing, Kamis (23/9).
Menurut mantan Wakil Bupati Lampung Timur ini, Covid-19 memang melandai dalam beberapa pekan ini. Namun demikian, capaian vaksinasi di bumi ruwa jurai masih sangat rendah.
�Vaksinasi masih di angka 20%. Setidaknya, vaksinasi sudah menyentuh angka 40% baru Muktamar dapat digelar. Dan jumlah itu diprediksi baru tercapai pada awal 2022. Atas dasar itu, kami meminta agar gelaran Muktamar tak dipaksakan pada 2021. Demi keselamatan dan kesehatan semua. Sebab muktamar ini akan mengundang perhatian banyak orang,” katanya.
Apalagi kondisi vaksin di Lampung Tengah, tempat perhelatan Muktamar, menurut Noversiman baru di angka 9%. Termasuk di Lampung Timur dan Lampung Selatan sebagai basis NU yang diperkirakan warga nahdlyin yang banyak akan melihat perhelatan akbar tersebut.
“Lebih baik kita tunda sembari menunggu perkembangan corona hingga akhir Desember, yang hanya tinggal empat bulan lagi. Lebih baik mundur beberapa langkah untuk mendapatkan hasil yang baik, dari pada dipaksakan tahun ini begitu selesai Muktamar kena corona,” tegas dia. (lpc)