LAMPUNG – Sebanyak 8 (delapan) mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung (Unila) menjadi perwakilan Fakultas sekaligus Universitas dalam kegiatan Student Mobility Programme pada tanggal 17–24 September 2023

yang diselenggarakan oleh Faculty of Science Universiti Malaya di Kuala Lumpur, Malaysia (17/9/2023).

Mahasiswa yang mengikuti program ini antara lain Lucky Adi Tama (Biologi Terapan 2020), Dwiki Renda Nugraha (Biologi 2020), Rifaldi Iqbal Yadiansyah (Biologi Terapan 2020), Ariyantito Akbar (Biologi 2020), Siti Zalma (Biologi 2020), Angeline Sekar Ningrum (Biologi Terapan 2021), Putri Santika Mayangsari (Ilmu Komputer 2020), dan Irma Azizah (Ilmu Komputer 2020). Kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa asing dari berbagai negara seperti Filipina dan Kamboja.

Program student mobility ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk merasakan kuliah di luar negeri dengan tenaga pengajar dan mahasiswa dari berbagai negara. Dalam kegiatan ini mahasiswa mengikuti kuliah, belajar, dan bertukar budaya serta diskusi ilmiah tentang fenomena terkini.

Rektor Universitas Lampung, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, turut mengikuti upacara pelepasan yang dilaksanakan di Ruang Sidang Gedung Dekanat FMIPA Unila (15/9/2023).

Rektor memberikan semangat dan mendukung mahasiswa untuk mengikuti program ini sebagai salah satu bentuk upaya dalam meningkatkan kualitas mahasiswa secara global dan bisa membawa harum nama Unila di mancanegara.

Mahasiswa peserta student mobility programme menghadiri opening ceremony yang dilaksanakan di salah satu gedung Faculty of Science, Universiti Malaya, Kuala Lumpur (18/9/2023).

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh peserta student mobility programme, student buddies, dan pejabat kampus Universiti Malaya.

Associate Professor Dr. Mohammad Shakirin Mispan selaku Deputy Dean, Student Affairs yang bertanggung jawab dalam kegiatan ini memberikan sambutannya dalam kegiatan opening ceremony ini.

“Student Mobility merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Faculty of Science, Universiti Malaya yang bertujuan untuk memberikan ruang bagi mahasiswa dari berbagai negara untuk belajar serta sebagai tempat untuk pertukaran budaya antar negara,” katanya.

Dalam sambutannya, Dr. Mispan berharap kepada seluruh peserta dapat beradaptasi dengan lingkungan baru dan mengikuti rangkaian kegiatan ini dengan maksimal hingga selesai.

Selanjutnya peserta mengikuti kelas kuliah bersama Dr. Kenneth Fung tentang Science Communication dan ini merupakan kelas perdana bagi seluruh peserta student mobility.

Dalam kuliah tersebut Dr. Fung menyampaikan bahwa Science Communication sangat dibutuhkan bahwa sains harus berhubungan dengan isu-isu sosial.

Selama perkuliahan, banyak informasi-informasi yang diberikan seperti teknik penulisan ilmiah yang sangat dibutuhkan bagi saintis untuk menyampaikan informasi kepada khalayak umum.

Pada hari-3, peserta student mobility mengunjungi Destinasi Wisata Alam Batu Caves, yaitu sebuah bukit kapur yang memiliki serangkaian gua dan kuil didalamnya. Gua kapur ini telah terbentuk sejak sekitar 400 juta tahun lalu yang terletak di Distrik Gombak, Selangor, Malaysia (19/9/2023).

Didampingi oleh Dr. Lin Chin Yik salah satu dosen dari department geologi, para mahasiswa diajak untuk melihat tradisi dan budaya umat hindu disana dan mempelajari tentang fenomena terbentuknya batuan kapur di sana.

Sebagai seorang saintis sangat penting untuk mempelajari tentang fenomena terbentuknya suatu batuan karena erat kaitannya dengan peradaban umat manusia di dunia.

Selanjutnya peserta mengikuti kelas Fluids Dynamics bersama salah satu dosen dari Departemen Matematika Universiti Malaya. Dalam kelas tersebut mereka mendapatkan pengetahuan tentang berbagai macam perkembangan fluida dinamik seperti EFD, AFD dan juga CFD.

Fluida dinamik merupakan salah satu cabang disiplin ilmu fisika. Dalam hal ini, mereka sebagai mahasiswa sains diajarkan bagaimana perkembangan dan pemanfaatan fluida dinamik dalam mengatasi permasalahan atau membantu aktivitas manusia sehari-hari seperti CFD (computer fluid dynamic).

Hari ke-4, peserta student mobility programme mengikuti kelas dengan salah satu guru besar di Universiti Malaya (20/9/2023). CEBAR (Centre of Research in Biotechnology and Agriculture) merupakan salah satu pusat riset unggulan yang ada di Universiti Malaya yang berfokus pada perkembangan bioteknologi dan sustainable produksi agrikultur dan mendukung prioritas negara dan global.

Dalam kelas tersebut membahas mengenai pemanfaatan dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan seperti pemanfataan mikroba untuk membasmi hama dan lain sebagainya. Tak hanya berfokus pada penerapan ilmu, CEBAR juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat dan petani disana terkait bioteknologi dan penerapannya.

Seluruh peserta tampak antusias mengikuti kelas ini dan aktif bertanya. Setelah mengikuti kelas tersebut, mereka diajak untuk mengunjungi laboratorium yang ada di pusat riset tersebut.

Kemudian seluruh peserta mengikuti perkuliahan kelas kimia bersama di gedung departemen kimia dengan tiga pokok bahasan yaitu NMR, FTIR, dan AAS.

Peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan masing-masing kelompok memasuki pos materi sesuai urutan dan bergantian ke pos berikutnya. Dalam kelas ini mahasiswa memasuki laboratorium yang ada disana dan ikut turun langsung dalam beberapa praktikum seperti analisis kandungan kimia dalam sebuah sampel.

Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa diwajibkan mengikuti instruksi dan harus berhati-hati karena di laboratorium tersebut adalah laboratorium khusus yang sangat berbahaya dengan tekanan magnetik tinggi.

Di hari ke-5, mahasiswa peserta student mobility programme mengunjungi mini farm yang ada di kawasan kampus Universiti Malaya, (21/9/2023). Pada kegiatan ini mereka diajak untuk melihat koleksi hewan yang dipelihara disana seperti ayam, kambing, domba, serta berbagai jenis ikan.

Selain melihat koleksi hewan yang ada, mereka juga diberikan pemahaman mengenai jenis hewan disana, bagaimana cara merawatnya, dan mini farm merupakan tempat perkembangan ilmu bioteknologi bagi mahasiswa dan dosen disana.

Setelah kegiatan itu peserta diajak membuat sebuah miniatur 3 dimensi melalui kelas Chemistry Frontier Makerspace 3D Printing.

Seluruh peserta diberi penjelasan mengenai pemanfaatan teknologi komputer dalam membuat atau menghasilkan sebuah produk 3 dimensi. Dalam kesempatan itu, peserta diberikan kebebasan mendesain dan menuangkan kreativitas mereka untuk menghasilkan sebuah miniatur.

Diawali dengan mendesain sebuah gambar di perangkat komputer dan dihubungkan dengan alat khusus yang sudah diberi film aneka warna. Mesin tersebut akan otomatis bekerja dan membentuk sebuah miniatur yang telah di desain sebelumnya.

Pada hari ke-6, peserta mengunjungi Rimba Ilmu yang merupakan hutan yang ada di kawasan Universiti Malaya dan menjadi pusat riset konservasi disana. Para peserta terjun langsung ke hutan tersebut dan melihat keanekaragaman hayati disana (22/9/2023).

Selain itu, di dalam hutan tersebut juga terdapat sebuah pusat riset herbarium dan green house yang banyak mengoleksi tumbuhan dari berbagai negara. Dalam kesempatan ini mereka belajar mengenai keanekaragaman, sejarah penemuan dan taksonomi tumbuhan yang ada disana.

Hari ke-7 peserta dan pejabat kampus hadir dalam closing ceremony student mobility programme (23/9/2023). Acara tersebut dihadiri oleh Dekan Faculty of Science Universiti Malaya dan beberapa pejabat kampus tersebut.

Dalam acara tersebut seluruh peserta mendapat sebuah sertifikat keikutsertaan dalam mengikuti kegiatan ini. Dalam sambutannya Dr. Mispan selaku penanggung jawab dalam kegiatan ini menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini, beliau berharap semoga kedepannya masih bisa melaksanakan program ini dan bisa menjangkau lebih banyak peserta dari berbagai negara lain.

Kegiatan terakhir di Kuala Lumpur, peserta mengikuti City Tour ke Menara Kembar Petronas.

(Iman/Rilis)