BANDARLAMPUNG – Komisioner Bawaslu Provinsi Lampung, Adek Asy’ari angkat bicara soal adanya “guyonan” oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) disaat pendaftaran pasangan calon (paslon) Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Rabu (11/1). Menurut Adek, pernyataan anggota KPU, M. Tio Aliansyah yang menyebut “Bawaslu Kalem” adalah kurang etis. Padahal sebagai sesama penyelenggara pemilu, sudah semestinya KPU bisa menghargai dan saling menghormati terhadap legalitas tugas dan wewenang Bawaslu.
“Singkat saja candaan ini kurang etis, dan tidak pada tempatnya,” tegas Adek.
Mengapa ? Sebab guyonan atau candaan seperti ini bisa menimbulkan persepsi yang beragam di masyarakat luas. Baik terhadap citra kelembagaan maupun dengan kredibilitas pribadi seluruh jajaran Bawaslu Lampung.
“Karenanya saya minta hal ini tidak boleh terulang lagi. Apalagi dalam acara resmi, mari kita bersama menjaga sikap untuk saling menghargai dan menghormati sesuai tugas dan wewenang masing-masing sebagaimana yang diamanahkan undang-undang,” harap Adek.
Menurut Ade, KPU harusnya menyadari bahwa momen pemilihan kepala daerah (pilkada) sangat “sensitif”. Dimana setiap paslon, memiliki partai pengusung dan massa pendukung yang fanatik. Dan mereka pasti akan marah dan tidak bisa menerima, jika ada perlakuan yang tidak sama yang diberikan oleh penyelenggara.
“Jujur saya, saya dapat telpon dan pesan dari para Tim Sukses atau para simpatisan paslon lain. Intinya mengecam, menyesalkan atau menyindir kinerja Bawaslu yang mereka duga berpihak. Ini terjadi lantaran mereka menerima informasi atau membaca link berita di media akibat candaan atau guyonan yang tidak pada tempatnya. Sehingga terjadi kesalahpahaman,” urai Adek.
Disinggung soal mengapa Bawaslu terkesan kurang galak, lanjut Adek hal ini sudah dijawab Ketua Bawaslu Fatikhatul Khoiriah. Dimana, diungkapkan bahwa berkas balon di hari terakhir lengkap.
“Jadi apa yang mau diprotes jika berkasnya lengkap,” tutupnya.
Sebelumnya, anggota KPU Lampung M. Tio Aliansyah, sempat menyentil petinggi Bawaslu Lampung yang terlihat kalem, tidak banyak bertanya saat menerima pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung pasangan Arinal Djunaidi – Chusnunia Chalim (Nunik), Rabu (10/1).
Pasalnya tiga personel Bawaslu Lampung dibawah pimpinan Fatikhatul Khoriyah tidak segarang dan secerewet saat menerima pendaftaraan dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Lampung, sebelumnya Mustafa-Ahmad Jajuli dan Herman – Sutono.
“Tumben Bawaslu kalem,” ujar Tio Alamsyah saat membacakan kelengkapan berkas pasangan Arinal –Nunik. (red/net).