METRO – Beragam upaya selalu dilakukan pemerintah untuk menyajikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, tak terkecuali pelayanan terhadap lingkungan.
Meski isu lingkungan kurang seksi dibanding isu politik dan korupsi, namun permasalahan lingkungan berdampak pada siklus kehidupan manusia hingga di peradaban mendatang.
Dalam hal ini pemerintah Kota Metro melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memberikan terobosan pelayanan baru terhadap berbagai masalah lingkungan di masyarakat, melalui aplikasi Komputasi Awan atau Cloud Computing.
Sekertaris DLH Kota Metro Yerri Noer Kartiko mengaku, gagasan komputasi awan didapat saat menjalani Diklatpim sebagai tema proyek perubahan dan salah satu syarat kelulusan.
“Komputasi Awan dengan menggunakan fasilitas dan fitur yang disediakan oleh Google memiliki keunggulan tersendiri, khususnya dalam pengembangan sebuah sistem basis data yang diperlukan dalam pengelolaan program kerja dan kegiatan, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan penilaian, terutama pada Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Metro. Membangun aplikasi komputasi awan ini dapat dilakukan dengan menggunakan biaya yang serendah mungkin bahkan dapat dikatakan tidak memerlukan biaya sama sekali,” terangnya, Kamis (4/7/2019).
Ia menyenbutkan, keunggulan lain komputasi awan adalah tidak memerlukan media penyimpanan data digital berkapasitas besar. Untuk perangkat lunak pengelolaan data seperti worksheet, spreadsheet, datasheet yang digunakan dalam mengelola data, Google menyediakan google sheet yang terkoneksi dengan google form.
“Google sheet dan google form sendiri tidak memerlukan pemasangan atau instalasi khusus pada perangkat gawai atau gadget. Begitu pula data-data yang terkumpul, secara default tidak tersimpan dalam media penyimpan data digital seperi hard disk yang terpasang pada perangkat gawai. Aplikasi Komputasi Awan berikut akses serta pengelolaan data-datanya yang sama dalam Google ini dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat gawai yang berbeda-beda, dengan sistem operasi yang berbeda, baik dalam waktu yang bersamaan maupun berbeda, di berbagai tempat yang berbeda-beda selama tersedia koneksi jaringan internet,” jelasnya.
Selain itu, saat frekuensi penggunaan aplikasi komputasi awan ini kecil, aplikasi pembersih seperti clean-up atau booster tidak akan mengenalnya sebagai idle application yang disarankan untuk dihapus, remove/ uninstall. Untuk merawat ketersediaan ruang penyimpanan data agar tetap dapat menyimpan atau menampung data-data baru dalam akun aplikasi komputasi awan, data-data lama dapat di-export dan disimpan dalam media penyimpan data digital (offline) yang terpasang pada gawai.
“Keunggulan lain komputasi awan ini adalah, selain ketersediaan beragam fitur atau fungsi tambahan add ons atau extention juga analisis statistika sederhana serta tampilan ikhtisar analisis yang relatif lebih mudah dimengerti. Selain memiliki akun surat elektronik google, untuk mengakses aplikasi yang dibuat ini, sementara waktu ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu yang pertama menuliskan nama alamat uniform resource locator (url)-nya pada kolom alamat atau address yang tersedia pada setiap mesin penjelajah internet. Bila frekuensi akses atau pemanfaatan aplikasi ini cenderung relative tinggi, alamat url ini dapat disimpan dengan menggunakan menu penanda buku atau bookmarks yang juga tersedia pada setiap browser,” urainya.
Kemudian yang kedua adalah melakukan pemindaian terhadap Quick Response atau QR Code. Pemindaian ini dapat dilakukan dengan menggunakan kamera yang terpasang pada gawai, khususnya telepon genggam cerdas atau smartphone dan aplikasi khusus pemindaian atau scanning.
Yerri mengatakan, aplikasi komputasi awan yang sementara ini terbangun di Dinas Lingkungan Hidup melalui proyek perubahan peserta diklatpim, dapat mempermudah masyarakat untuk menyampaikan atau mengajukan 5 usulan terkait beberapa hal soal lingkungan.
“Pertama bisa bantuan fasilitasi, kedua layanan angkutan sampah, ketiga layanan penyedotan lumpur tinja atau septic tank, ke Empat pengaduan tindakan pencemaran dan atau pengrusakan lingkungan hidup dan atau sumber daya alam, kemudian terakhir adalah saran, masukan dan kritikan terhadap kinerja dinas lingkungan hidup. Hal ini menjadi sebuah cerminan reformasi birokrasi yang mempercepat proses pelayanan publik sekaligus melakukan penghematan penggunaan sumber daya,” ucapnya.
Sekertaris DLH ini juga menyampaikan bahwa aplikasi komputasi awan ini, di sisi administrator, pada saat melakukan verifikasi data usulan yang diterima, juga dilengkapi dengan menu waypoint pada global positioning system (GPS) untuk kemudian dapat diolah lebih lanjut menggunakan geographic information system (GIS) sehingga data dapat disajikan sebagai informasi spasial atau bereferensi keruangan.
“Dengan demikian, komputasi awan ini dapat dikembangkan lebih lanjut dalam penyusunan daya tamping daya dukung lingkungan hidup, perhitungan jasa ekosistem, manajemen sumber daya alam, kajian lingkungan hidup strategis, rencana tata ruang dan wilayah, rencana detail tata ruang dan peraturan zonasi,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwa ada 5 aplikasi komputasi awan yang terbangun kini pada Dinas Lingkungan Hidup dapat membantu meningkatkan efektifitas pengelolaan program kerja dan kegiatan termasuk memiliki basis data yang dapat dipacu dalam penyusunan kerangka acuan kerja atau term of references dan sekaligus membangun keterbukaan informasi dan pelayanan publik dengan lebih baik lagi sesuai dengan visi dan misi pembangunan Kota Metro.
“Untuk mendukung keberhasilan proses pembangunan aplikasi komputasi awan dalam proyek perubahan ini, semua pihak memiliki peranan yang sangat penting, terutama project leader, coach, mentor, key partners stakeholders dan key resources. Komunikasi formal dan informal, pendekatan inter-personal dengan memanfaatkan layanan aplikasi komunikasi daring internet juga merupakan langkah yang cukup efisien,” pungkasnya.
Diketahui, Komputasi Awan atau Cloud Computing yang terbangun dalam proyek perubahan saat ini, merupakan langkah awal yang sederhana, sehingga masih memiliki banyak kekurangan dan atau kelemahan. Dengan demikian, diperlukan penyempurnaan lebih lanjut sehingga benar-benar dapat meningkatkan kepuasan publik terhadap kinerja layanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Metro. (Arby)