METRO – Wakil Walikota Metro Djohan S.E meminta kontraktor yang sedang melaksanakan kegiatan di Bumi Sai Wawai untuk rajin membaca berita. Hal itu menyusul dari banyaknya keluhan masyarakat melalui Media Sosial (Medsos) terkait mangkraknya sejumlah proyek, salah satunya pekerjaan pelebaran jalan.
Selain itu, terkait mangkraknya sejumlah proyek pekerjaan peningkatan jalan tersebut, Djohan meminta setiap rekanan untuk mempersiapkan sarana dan prasarananya.
“Seyogyanya dia sudah punya schedule. Ketika dia memang mau dapat kerjaan, dia harus sudah tau lama pekerjaannya, dan kapan harus menyelesaikan. Kemudian apa, dalam mengerjakan ini harus di persiapkan semua sarana dan prasarananya,” kata Djohan saat dikonfirmasi awak media di ruang kerjanya, Rabu (26/9/2018).
Bukan hanya itu, Wakil Walikota Metro ini juga meminta para pemborong untuk belajar bertanggungjawab sehingga proyek yang dikerjakan dapat sesuai dengan harapan masyarakat.
“Termasuk juga kontraktor-kontraktor yang baru. Kalau bisa, ya ayo dong belajar. Apalagi kita di Kota Pendidikan. Jadi pemborongnya pun arti kata harus yang berkualitas. Apalagi dulu Metro ini banyak pemborong yang berkualitas dan sekarang mereka bermain di kelas nasional. Saya mau yang tumbuh-tumbuh baru ini ayo berkompetisi dan membenahi diri. Dan mudah-mudahan akhirnya akan bagus semua,” kata dia.
Tak lupa Djohan juga menghimbau agar semua rekanan rajin membaca dan mencari informasi di media mainstream dan medsos.
“Himbauan saya, semua kontraktor yang sekarang lagi ada kerjaannya di Metro, toh harusnya baca juga yang namanya media sosial, FB, dan WA di grup-grup itu. Dengarkan keluhan masyarakat, supaya saat mereka merasa itu pekerjaannya dapat cepat dibenahi. Apalagi kalau pemborong itu tinggal di Metro juga, harusnya lebih bagus juga pekerjaannya,” pungkasnya.
Sementara itu menanggapi mangkraknya sejumlah pekerjaan pelebaran jalan di Kota Metro, Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota setempat, Robby K. Saputra menyampaikan terdapat antrian dalam penggunaan alat untuk menyelesaikan proyek tersebut.
“Antri untuk ngecor badan jalannya itu pak. Kendaraan masih dipakai (proyek lain). Jadi mengantri,” terang Roby melalui sambungan telpon Wakil Walikota Metro, Djohan di hadapan para awak media, sekira pukul 09.50 WIB.
Sebelumnya, dilansir dari laman media online pada 19 September 2018 lalu, Walikota Metro Achmad Pairin bereakasi atas banyaknya keluhan masyarakat terkait karut-marutnya proses dan hasil pekerjaan proyek pembangunan jalan di daerah setempat.
Pairin mengaku sudah menegur Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Metro.
“Sudah saya tegur itu dinas PU. Dilihat, jangan dilepas-lepas saja pembangunanya,” kata Pairin.
Dia� juga meminta para pengawas proyek pembangunan jalan menegur kontraktor, jika memang pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan aturan dan perencanan yang ditentukan.
“Pengawas jangan takut ditekan kontraktor. Kalau memang tidak benar jangan diteken. Jangan sampai nanti ketika ada evaluasi BPK, nanti jadi temuan,” tegasnya.
Pairin juga mengingatkan kontraktor agar proses pekerjaan proyek dilakukan� sesuai bestek dan aturan yang ditentukan. Ini, agar kualitas hasil pembangunan di Kota Metro semakin baik. (Arby)