TUBABA- Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tuba Barat, Asep Aspahani �SAg merasa kebakaran jenggot. Akibat ulah seorang wanita, ia malah dituding sebagai orang ketiga pengancur rumah tangga. Kok bisa?

Diceritakan oleh Asep, cerita tipu menipu ini �bermula dari kedatangan Yeni, seorang ibu rumah tangga, asal Tiyuh Panaragan beberapa waktu lalu.

�Saat itu ia (Yeni) datang ke kantor KUA melaporkan bahwa buku nikahnya hilang. Dan minta buku duplikat yang ada di sini. Saudari Yeni bersumpah-sumpah dengan saya bahwa benar buku nikahnya hilang,� katanya.

�Untuk meyakinkan kami, �kami meminta ia membawa surat keterangan kehilangan dari Polsek,� katanya lagi.

Kata Asep, selaku Kepala KUA, ia sudah melakukan hal yang sudah semestinya. �Karena sudah sesuai dan sudah begitu prosedurnya maka buku nikah itu kami berikan duplikatnya, yang saya ambil dari Kantor Kemenag,� terang Asep Senin (3/9/18).

Karena itu, tudingan Tedy (suami Yeni) yang menyebutnya sebagai orang ketiga penghancur rumah tangga,adalah tudingan tanpa fakta. �Asep selaku Kepala KUA merasa nama baiknya tercemar.

” Saya tidak tahu kalau Yeni dan Tedy sudah lama berpisah. Apa penyebabnya saya tidak tahu. Selaku Kepala KUA di sini, saya memberikan pelayanan kepada warga sesuai prosedur,� kata Asep di kantor PWI Tubaba.

�Saya merasa dirugikan atas tuduhan tersebut, makanya saya datang ke kantor PWI untuk mengklarifikasi yang sebenarnya. Saya tidak menuntut balik sauadara Tedy. Saya maafkan dia sebelum dia meminta maaf kepada saya. Saya tahu keadaan beliau mungkin sedang pusing dengan rumah tangganya,� katanya.� (Jazuli)