BANDAR LAMPUNG – Keputusan Pemkot Bandar Lampung membatalkan sekolah tatap muka membuat banyak masyarakat kecewa.

Instagram Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, yang memposting pembatalan PTM (pertemuan tatap muka) juga langsung diserbu komentar dari followernya.

“Ya Allah, aku nangis baca ini. Sudah capek banget. Kasian anak-anak dan emaknya,” tulis pemilik akun Rahmasha.

“Sedih banget. Padahal 7 Feb udah senang banget masuk sekolah. Tiba-tiba ada kabar kek gini,” timpal pemilik akun yakkcantik.

“Weh sekolah daring malah banyak pemngeluaran bun. SPP bayar full, kuota abis banyak, pinter gak nambah. Anak-anak jadi kaum rebahan sekarang,” tulis pemilik akun estipspt.

“Haduh-haduh saat mendekati puasa dan lebaran, eeh si Covid muncul lagi. Kapan berakhirnya. Anak-anak kebanyakan main game sampe larut malam,” tulis siii_putri_minang.

“Udah beli seragam sekolah sejuta lebih Bunn, nanti sempit lagi bun seragam anak-anaknya,” kata sellasukesi.

Namun tidak semua followers mengeluhkan kebijakan Pemkot. Ada juga yang mendukung keputusan tersebut.

“Langkah tepat untuk pencegahan.  Apreciated Bunda Eva. Lelah memang, kami orangtua siswa dengan kondisi ini. Namun keselamatan anak2 nomor 1. Semoga segera berakhir dan anak2 bisa kembali sekolah lagi,” tulis pemilik akun bunda_rakaan.

Sementara itu, Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana beberapa kali menjawab komentar followersnya.

Ia berharap masyarakat bisa memaklumi kebijakan tersebut mengingat penularan Covid-19 varian Omicron sangat cepat.

Diketahui, Pemkot Bandar Lampung akhirnya membatalkan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) yang semula akan digelar pada 7 Februari mendatang.

Walikota Eva Dwiana menyampaikan, pembatalan itu semata untuk melindungi peserta didik dari paparan Covid-19.

“Ini diambil karena Covid-19 di Bandar Lampung sedang banyak yang terpapar,” kata walikota yang karib disapa Bunda Eva ini di ruang rapat Wali Kota, Kamis  (3/2).

Selain itu, pembatalan itu juga karena menindaklanjuti temuan kasus di SMTI Bandar Lampung saat melakukan pemeriksaan.

Pihaknya melakukan swab tes kepada 850 peserta didik di sekolah tersebut. Dari jumlah, sebanyak 5 di antaranya diketahui positif Covid-19.

“Kami swab ulang semua siswa, dan hari ini kami lakukan penyemprotan agar tidak menyebar kepada yang lain,” ujarnya.

Ia menambahkan, sementara sekolah digelar secara online, pihaknya mengeluarkan kebijakan untuk meluluskan semua murid.

Walikota menagtakan, penundaan pelaksanaan PTM hingga 21 Februari 2022 dan akan ditinjau lagi dengan melihat perkembangan Covid-19. (lpc)