LAMPUNG TIMUR – Pasca diterjang angin puting beliung yang disertai hujan lebat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Timur bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Lampung Timur bergerak cepat meninjau lokasi terdampak di Desa Bandar Agung, Kecamatan Bandar Sribhawono, Sabtu (20/12/2025).

Bencana yang terjadi secara tiba-tiba tersebut mengakibatkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan, mayoritas pada bagian atap. Selain melumpuhkan aktivitas masyarakat, terjangan angin kencang juga berdampak pada fasilitas umum serta jaringan listrik di wilayah setempat.

Tim gabungan BPBD, PMI, dan FPRB menyisir langsung permukiman warga untuk memastikan tingkat kerusakan sekaligus menghimpun data kebutuhan mendesak pascabencana. Pendataan ini menjadi langkah awal agar penanganan dan penyaluran bantuan dapat dilakukan secara tepat sasaran.

Perwakilan BPBD Lampung Timur, Ida Satriyana, menegaskan bahwa peninjauan lapangan merupakan fondasi utama dalam menentukan langkah lanjutan penanganan bencana.

“Peninjauan ini bertujuan memastikan tingkat kerusakan akibat angin puting beliung serta mendata kebutuhan mendesak warga terdampak. Data tersebut akan menjadi dasar penanganan lanjutan, baik berupa bantuan darurat maupun upaya pemulihan,” ujar Ida di lokasi.

Sementara itu, Suradi dari PMI Lampung Timur menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa warga Desa Bandar Agung. Ia mengungkapkan bahwa sedikitnya empat keluarga terpaksa mengungsi karena atap rumah mereka rusak total, sementara 17 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan hingga sedang.

“Kami berterima kasih kepada BPBD yang telah bersinergi bersama PMI dalam membantu warga terdampak. PMI menyalurkan bantuan berupa 100 lembar asbes ukuran 2,4 meter, sementara BPBD memberikan paket sembako,” jelas Suradi.

Ketua FPRB Lampung Timur, Agus, S.Kom, menilai peristiwa ini bukan sekadar musibah sesaat, melainkan peringatan serius terkait tingginya potensi bencana hidrometeorologi di Lampung Timur.

“Kejadian ini menjadi pengingat bahwa Lampung Timur masih rawan bencana hidrometeorologi. Penguatan mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat harus menjadi perhatian bersama, bukan hanya saat bencana sudah terjadi,” tegas Agus.

Berdasarkan data sementara, angin puting beliung menyebabkan 17 rumah rusak ringan hingga sedang, 4 rumah rusak parah, serta 6 kandang ternak turut mengalami kerusakan. Seluruh warga terdampak telah menerima bantuan awal berupa sembako dan material asbes guna menunjang perbaikan darurat. (Rusman Ali)