BANDAR LAMPUNG – Henry Saragih terpilih kembali menjadi Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) untuk periode 2025–2030 pada Kongres V SPI di Asrama Haji Kota Jambi yang berlangsung selama 3 hari, yaitu 22–24 Juli 2025.
Kongres V SPI yang dibuka oleh Wakil Menteri Koperasi Republik Indonesia, Ferry Juliantono ini dihadiri oleh ribuan petani SPI berasal dari 29 provinsi serta sejumlah tokoh nasional yang mendukung perjuangan petani.
Pembukaan kongres juga dihadiri Wakil Gubernur Jambi; Abdullah Sani, Tenaga Ahli Menteri Bidang Peningkatan Produksi Pertanian Kementerian Pertanian, Hasil Sembiring; Staf Ahli Menteri Bidang Kelestarian Sumber Daya Keanekaragaman Hayati dan Sosial Budaya Kementerian Lingkungan Hidup, Noer Adi Wardojo; Staf Ahli Menteri Hubungan Antar Lembaga Kementerian Kehutanan, Fahrizal Fitri, Presiden Partai Buruh, Said Iqbal; Direktur Walhi, Zenzi Suhadi; serta perwakilan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA).
Pada akhir kongres, kepengurusan yang terpilih antara lain adalah Henry Saragih sebagai Ketua Umum SPI dan jajaran Majelis Nasional Petani (MNP) SPI yang terdiri dari 13 orang dan diketuai oleh Mugi Ramanu.
Mugi menyampaikan bahwa hasil-hasil dari kongres ini akan dibawa ke dalam rapat MNP untuk dirumuskan menjadi acuan dalam menjalankan roda organisasi selama lima tahun ke depan.
Ia menambahkan, khusus untuk persoalan pangan, dengan adanya perjanjian-perjanjian yang dilakukan antara negara satu dengan negara lain, ini perlu dicermati dan disikapi dalam lima tahun ke depan, karena tentunya akan berdampak pada persoalan pangan di Indonesia.
Dalam pidato penutupan Kongres V SPI, Henry mengungkapkan mengenai pencapaian atas perjuangan SPI selama 25 tahun terakhir dalam memperjuangkan UNDROP (Deklarasi PBB tentang Hak Asasi Petani dan Orang-orang yang Bekerja di Pedesaan).
“Perjuangan yang sudah dilakukan inilah yang harus menjadi semangat untuk melanjutkan perjuangan di SPI,” ujarnya.
Henry menegaskan, perjuangan-perjuangan inilah yang membuat kita harus semangat dan tetap optimis untuk terus berjuang. Kalau kita percaya diri, bersungguh-sungguh, dan melakukannya secara bersama-sama, maka kita akan berhasil.
“Semoga perjuangan kita semakin kuat dan kita bisa menjalankan amanah yang dilimpahkan kaum tani kepada kita,” harap Henry.
Pada kongres ini menghasilkan berbagai dokumen fundamental sebagai arah dan panduan strategi perjuangan lima tahun ke depan, antara lain Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD–ART) yang telah direvisi, Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), Naskah Asasi SPI, serta Naskah Resolusi Kongres sebagai panduan strategi perjuangan ke depan.
Dalam kongres ini juga dilaksanakan 3 musyawarah, yaitu Musyawarah Petani Perempuan, Musyawarah Pemuda Tani, dan Musyawarah Koperasi Petani Indonesia. Kemudian hasil dari ketiga musyawarah diturunkan menjadi naskah resolusi kongres dengan judul “Deklarasi Petani Perempuan Serikat Petani Indonesia: Perempuan Petani Ibu Kedaulatan”; Manifesto Gerakan Pemuda Tani Indonesia: Tanah, Kedaulatan, Masa Depan; dan Koperasi Petani Indonesia: Memperkuat Koperasi Petani untuk Kedaulatan Pangan, Reforma Agraria, dan Keadilan Sosial.
Selain itu, pada kongres ini juga menghasilkan 8 naskah asasi lainnya dari berbagai aspek perjuangan SPI, yaitu 1.Tafsir ideologi SPI dan Pancasila abad 21;
2.Penegakan UNDROP;
3.Pandangan dan sikap tentang krisis iklim;
4.Wilayah adat;
5.Agroekologi;
6.Reforma agraria;
7.Kedaulatan pangan;
8.Transmigrasi berkeadilan.
Selanjutnya juga dihasilkan 4 naskah resolusi:
1.Refleksi 10 Tahun Kriminalisasi Pejuang Petani Perlawanan untuk Masa Depan Negara yang Bermartabat;
2.Resolusi Kongres V SPI terhadap Revisi Undang Undang Kehutanan;
3.Solidaritas SPI untuk Petani dan Rakyat Palestina;
4.Sikap resmi SPI terhadap Pembahasan RUU Koperasi 2025.
Henry juga menekankan tentang perlunya kerja sama yang baik di tiap tingkatan organisasi SPI, mulai dari basis hingga pusat. SPI dengan perjuangan yang tidak mudah ini harus dilakukan secara bersama-sama dan perlu adanya sinergi di semua tingkatan.
(Iman/Rilis)