LAMPUNG – Penambangan pasir hitam diantara Pulau Sebesi dan Gunung Anak Krakatau membuat tokoh masyarakat Lampung M. Alzier Dhianis Thabranie ikut angkat bicara.

Menurut Mukhtasyar NU ini, masalah penambangan ini membutuhkan kerjasama dari semua pihak, baik pemerintah daerah hingga pusat untuk mengusut tuntas persoalan tersebut.

“Aparatur kepolisian, kejaksaan, para wakil rakyat, pemerintah daerah,� KPK, Kementerian LHK harus bersama-sama sejalan untuk menyelesaikan permasalahan ini,” kata Alzier,� Selasa (26/11/19).

Melihat permasalahan ini, Alzier menduga adanya permainan dari oknum untuk meraup keuntungan dari pihak perusahaan PT Lautan Indonesia Persada (LIP).

“Saya menduga oknum ini hanya memikirkan keuntungan untuk diri dia saja sehingga izin itu bisa keluar, tetapi tidak memikirkan dampaknya.� Karena, penambangan ini bisa memicu kerusakan lingkungan hidup serta membuat keresahan masyarakat akan bencana alam,” katanya.

Alzier berharap sinergitas pemerintah daerah dan pusat bisa bertindak tegas dengan mencabut izin PT LIP tersebut.

“Saya khawatir jika pemerintah diam, maka rakyat bakal bertindak. Jika begitu,� ini menjadi tugas pemerintah untuk segera mencari solusi,”ucap dia.

“Selain itu, pemerintah juga mesti mendalami atas keluarnya izin tersebut. Karena kekhawatiran saya ada kongkalikong antara perusahaan dan pemda untuk terbitnya izin itu,” ungkap Alzier. (red)