LAMPUNG – Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) menggelar perayaan milad organisasi yang ke-48.

Ketua KKSS H. Muchlis Patahna, SH, MKn., menyampaikan bahwa tema Milad ke-48 KKSS, “Bersatu Untuk Negeri”, merupakan momen bersejarah yang menandai perjalanan panjang organisasi ini dalam menjaga persatuan dan mempererat silaturahmi antara masyarakat Sulawesi Selatan yang merantau di berbagai daerah.

KKSS didirikan pada 12 November 1976 di Jakarta, diprakarsai oleh tokoh-tokoh masyarakat Bugis-Makassar, Toraja, dan Mandar, di antaranya Andi Sose, Baharuddin Lopa, Jusuf Malombassang, Manai Sophiaan, dan Asrul Azis Taba. Sejak saat itu, KKSS telah menjadi wadah bagi warga Bugis-Makassar, Toraja, dan Mandar untuk bersatu, melestarikan nilai budaya, serta berkontribusi dalam pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi.

Acara syukuran yang diadakan oleh Badan Pengurus Wilayah (BPW) Provinsi Lampung ini berlangsung meriah meskipun sedikit bergeser dari jadwal semula yang direncanakan pada 12 November 2024, mengingat adanya pilkada serentak. Dengan berbagai pertimbangan, rangkaian kegiatan Milad KKSS ke-48 dilaksanakan pada bulan Desember 2024.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, KKSS Lampung menggelar pengobatan gratis bekerja sama dengan Pengurus bidang Kesehatan BPW KKSS Provinsi Lampung , diikuti oleh 100 warga yang antusias untuk mendapatkan layanan kesehatan. Selain itu, acara juga diwarnai dengan senam bersama pada tanggal 15 Desember 2024, sebagai bentuk kebersamaan dan semangat olahraga.

Acara syukuran ini juga menampilkan beragam atraksi seni dan budaya yang menjadi ciri khas Sulawesi Selatan. Salah satunya adalah tari kreasi dari Makassar yang memukau para hadirin dengan gerakan yang elegan dan penuh makna. Tak ketinggalan, lantunan lagu Angin Mammiri mengalun merdu, mengingatkan akan keindahan alam dan kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan terhadap tanah kelahiran mereka.

Acara puncak Milad ke-48 KKSS ini diadakan pada tanggal 16 Desember 2024, yang dirangkai dengan pemberian santunan kepada 50 anak yatim.

Acara ini dihadiri oleh Gubernur terpilih, Bapak H. Rahmat Mirzani Djausal, Anggota DPR RI Hj. Chusnunia Chalim SH.MSi., MKn., Dr. Sasa Chalim, anggota DPRD Lampung Timur, serta perwakilan dari berbagai organisasi seperti Pagujuban, Ketua dan anggota Forum Pembaruan Kebangsaan Provinsi Lampung, Dewan Pakar KKSS Lampung dari Perguruan Tinggi Unila dan Itera, Pengurus BPD KKSS kabupaten/kota, tokoh masyarakat, serta warga KKSS.

Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) KKSS Lampung, Letkol. (Purn) Ruslan, S.H., M.H., dalam sambutannya, menyampaikan betapa pentingnya peran KKSS sebagai penghubung antar komunitas Bugis-Makassar di perantauan dan sebagai kekuatan yang turut berkontribusi dalam pembangunan daerah setempat.

Ia menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai persatuan, gotong royong, dan solidaritas untuk memperkuat keberadaan KKSS sebagai organisasi yang tak hanya menyatukan warga Sulawesi Selatan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Lampung secara keseluruhan.

KKSS senantiasa berkomitmen untuk melestarikan budaya dan adat istiadat Sulawesi Selatan, serta menjadi bagian dari upaya memajukan pembangunan daerah.

Di Lampung, KKSS memainkan peran strategis dalam memperkenalkan budaya Bugis-Makassar kepada masyarakat lokal, dengan banyaknya warga Bugis-Makassar yang berprofesi sebagai nelayan, petani, pedagang, serta pengusaha yang turut meramaikan perekonomian daerah.

Kehadiran para tokoh senior dalam acara tersebut, termasuk H. M. Nasir Wahab, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat/Pembina BPW KKSS Lampung, juga menambah kemeriahan. Beliau dihormati atas kontribusinya dalam pengembangan KKSS di provinsi ini dan dikenal sebagai tokoh penting yang menguatkan solidaritas antaranggota KKSS di Lampung.

Seorang Pengusaha sukses, Bapak H. M. Nasir Wahab juga menjadi jembatan antara komunitas Sulawesi Selatan dengan pemerintah daerah serta masyarakat setempat.
Sebagai organisasi yang telah berusia hampir setengah abad, KKSS terus menjaga semangat kebersamaan dan persatuan untuk mewujudkan cita-cita bersama.

Milad ke-48 ini bukan hanya menjadi momen refleksi atas perjalanan panjang organisasi, tetapi juga sebagai wujud nyata dari komitmen untuk terus berkontribusi bagi negeri, mempererat silaturahmi, dan melestarikan warisan budaya Sulawesi Selatan.
Dengan tema “Bersatu Untuk Negeri”, KKSS semakin mengukuhkan peranannya sebagai simbol persatuan dan kebersamaan yang memperkaya keberagaman budaya Indonesia, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di perantauan dan kampung halaman. (*)